Halaman:Gerakan wanita di dunia.pdf/116

Halaman ini tervalidasi

Mr. Annie Pantow dan beratus-ratus tjerdik pandai wanita, jang kini masih menuntut peladjaran di sekolah-sekolah tinggi, baik ditanah-air kita sendiri, maupun diluar negeri.

Nama-nama sebagai Siti Sumeni Tjindar Bumi, wanita Indonesia pertama jang mendapat Hoofdacte Eropah, R. Adjeng Karlinah jang masih berdarah Paku-Alaman dan mempunjai Lager Acte Eropah, Sri Umijati, djuga pemegang Hoofdacte dan beberapa wanita lagi jang telah berhasil menempuh sekolah tinggi, tidak boleh dilupakan.

Penghidupan

Untuk menegaskan kehidupan wanita Indonesia umumnja, baiklah hal ini saja bagi atas 3 golongon:
a. Wanita desa,
b. Wanita kampung dan
c. Wanita kota.

Saja hanja akan membentangkan serba ringkas tentang hidup dan penghidupan wanita-wanita kita jang tinggal didesa, dikampung dan dikota. Bagi pembatja jang tahu akan keadaan di Sumatra, baiklah diberikan pemandangan, bahwa di Djawa berlainan keadaannja. Desa letaknja djauh dari kota dan umumnja dipegunungan, sedang kampung letaknja disekitar kota. Dan letak itulah jang mengadakan tjara dan kebiasaan dari dulu sampai sekarang, dari angkatan dulu sampai ke-angkatan sekarang. Tentu lambat laun nampak djuga perobahan-perobahan, karena pengaruh Eropah atau Tionghoa, Arab, India dan sebagainja, tetapi itu hanja terdapat dan terasa di kota sadja.

Hidup dan penghidupan desa dari dulu sampai sekarang, tinggal itu-itu djuga; tetap sutji dan murni.... karena segala adat dan kebiasaan desa, tak lepas dari alam,

98