Halaman:Gerakan wanita di dunia.pdf/131

Halaman ini tervalidasi

Tiap kali diadakan pertemuan ibu-ibu jang duduk dalam Fudjinkai dengan anak-anak kita jang dilatih oleh Djepang itu, selalu diamat-amati oleh militer-militer Djepang. Djuga dari fihak anak-anak kita jang pada ketika itu ingin menundjukkan ketaatannja kepada disiplin-militernja mereka tidak suka menerangkan pengalaman-pengalaman jang pahit kepada ibu-ibu jang mengundjunginja. Jang selalu mendjadi perhatian dari ibu-ibu Indonesia diwaktu itu, ialah djangan sampai pemuda-pemuda didalam latihan Djepang itu, meninggalkan Agama mereka. Jang Kristen tetap patuh mendjadi Kristen dan jang Islam tetap djuga melakukan perintah-perintah agama Islam.

Zaman Revolusi

Tanggal 15 Agustus 1945, rakjat Indonesia mengetahui dari siaran-siaran radio luar negeri, bahwa Djepang telah menjerah diri kepada Sekutu. Dua hari kemudian, ja'ni pada tanggal 17 Agustus, kemerdekaan Indonesia diproklamasikan oleh Bung Karno dan Bung Hatta.

Dengan pengumuman terebsut, datang pula perobahan dalam pergerakan wanitanja. Disana-sini dirundingkan untuk mendirikan pergerakan wanita jang tudjuannja mengisi proklamasi itu. Mengisi dengan tenaga, fikiran dan harta kaum wanita.

Berpuluh-puluh.... bahkan beratus-ratus pemudi membantu perdjuangan rakjat Indonesia ada pula diantaranja jang memanggul senapang dan memainkan mortier. Beribu-ribu gadis-gadis Indonesia memasuki dan membantu usaha "Palang Merah Indonesia". Mereka tiap saat bersedia memberi pertolongan kepada para pemuda kita, jang luka atau jang gugur kena bom, granat dan pelor Inggeris, jang katanja datang di Indonesia untuk memindahkan tawanan Belanda dari pedalaman.

113