Halaman:Gerakan wanita di dunia.pdf/139

Halaman ini tervalidasi

haruslah diusahakan meletakkan dasar keindonesiaan dimulai dari rumah tangga, sehingga ada hendaknja perbedaan antara jang dinamakan wanita Indonesia dengan wanita luar negeri, perbedaan jang tidak sadja terletak pada pakaian. Maka, djikalau wanita Indonesia itu memasuki tjara hidup sebagai Belanda atau Indo, tidaklah ada perbedaannja dengan wanita Indo, apalagi kalau ia membiasakan anak-anaknja semata-mata berbahasa asing, sedang bahasa persatuannja diabaikannja. Indonesia adalah mempunjai sedjarah kebudajaan djuga, jang tidak dapat dihapuskan sadja oleh karena hendak meniru jang baru, jang datang dari Eropah. Wanita Indonesia sekarang adalah pada persimpangan djalan kebudajaan, maka djalan kemadjuannja kezaman depan itu sudah njata, jakni diberi pedoman oleh dasar falsafah negaranja jang terkenal dengan nama pantjasila, jaitu terbagi dalam lima rukun, pertama ke-Tuhanan jang Mahaesa, kedua kemanusiaan, ketiga kebangsaan, keempat kerakjatan (demokrasi) dan kelima keadilan sosial.

Dasar pantjasila ini membedakan dasar dan tudjuan bangsa Indonesia dari lain-lain bangsa dan itulah jang mendjadi pedoman bagi kaum wanita untuk zaman depan. Sebagaimana negara Indonesia jang baru merdeka dan berdaulat itu harus dibentuk menurut system sesuai dengan kepentingan rakjat Indonesia dan menurut keinginan jang hidup dalam hatinja, demikian djuga kehidupan wanita serta djiwanja harus mentjari pembentukan jang sesuai dengan keadaan baru, maka salah satu hal jang perlu diperhatikan ialah supaja kaum wanita mempunjai djiwa merdeka, terlepas dari segala matjam prasangka jang tidak berfaedah dan terlepas dari pada rasa serba-rendah. Indonesia adalah daerah jang sangat luas, sama luasnja dengan benua Eropah, penduduknja 70 juta djiwa, alamnja kaja-raja, maka besarlah kemungkinannja

121