Halaman:Gerakan wanita di dunia.pdf/37

Halaman ini tervalidasi

sebuah perusahaan tani ditempat lain. Marilah kita kundjungi pula seorang "wanita biasa" dikota Moskou. Vera, isteri Peter Alexandrowitsj berumur 33 tahun; ia mempunjai dua orang anak, seorang laki-laki bernama Pavel, berumur 10 tahun dan seorang anak perempuan bernama Tatjana, berumur 8 tahun. Pendapatan Vera jang bekerdja pada sebuah bank negeri adalah lebih banjak dari upah jang diterima oleh suaminja, jang bekerdja pada sebuah kantor pusat listrik. Vera merasa senang dengan rumahnja jang terdiri dari sebuah kamar sadja ditingkatan jang ketiga dari sebuah rumah jang telah tua. Selain dari sebuah kamar itu, jang didiaminja bersama-sama dengan ibunja, Vera boleh memakai sebagian dari dapur. Tak masuk pada akal Vera, bahwa di Eropah-Barat atau di Amerika isteri buruh akan menjebut rumahnja sebuah "gubuk" atau "rumah buruk" dan bahwa ada isteri kaum buruh jang mendiami rumah jang mempunjai empat atau lima kamar, dapur, kamar mandi dan mungkin djuga alat pemanas sentral. Jang serupa itu di Rusia hanjalah boleh untuk orang sebagai njonja Molotof. Seluruh penjelenggaraan rumah tangga dikerdjakan oleh ibu Vera dan orang tua ini tiap-tiap hari berdiri berdjedjer bersama-sama dengan rakjat lainnja akan membeli sedikit bahan makanan. Neneknjapun harus mendjaga anak-anak Vera bila mereka pulang dari sekolah, karena Vera dan suaminja, diluar waktu bekerdja, harus pula mengundjungi rapat-rapat perusahaan dan rapat-rapat lain. Sedangkan mereka mungkin bekerdja sepuluh djam tiap-tiap hari, sebab Rusia harus memperbanjak produksinja. Apa lagi Vera amat menggemari permainan tonil. Kalau tak kurang suatu apa, pendapatan Vera dan suaminja hanja tjukup sadja untuk pembeli keperluan hidup dan bahan pakaian jang perlu-perlu. Ketika pada suatu hari Peter djatuh sakit dan harus mi-

35