Halaman:Gerakan wanita di dunia.pdf/46

Halaman ini tervalidasi

na-mana; keluarga jang kaja-kaja masih mempertahankan adat-kebiasaan memperhamba kaum wanita. Didesa-desa pun pengertian baru itu sedikit demi sedikit masuknja. Sungguhpun demikian sudah ada djuga jang tertjapai, misalnja tentang undang-undang perkawinan. Dalam tahun 1939 ditetapkan, bahwa seorang laki-laki jang mentjeraikan isterinja, wadjib terus memelihara isterinja jang lama dan anak-anaknja.

Dinegeri Djepang semasa sebelum perang perkumpulan-perkumpulan wanita, seperti dinegeri Djerman semasa Hitler, dipergunakan untuk propaganda politik-sukaperang. Anggota-anggota perkumpulan kaum ibu itu, semuanja berpakaian sama (uniform) dan organisasi-organisasi disusun setjara militer. Tiap-tiap tjabangnja – tjabang-tjabang ini terdapat ditiap-tiap kota dan desa jang agak berarti – harus membangunkan perhatian rakjat terhadap pekerdjaan angkatan laut dan darat. Tjalon-tjalon militer jang akan berangkat diantarkan dengan musik dan bekas peradjurit jang pulang disambut dengan upatjara selamat-datang.

Waktu Djepang menjerah-kalah dengan sendirinja segala organisasi-wanita jang militaristis itu hilang. Bagaimana tjorak kehidupan-persatuan wanita di Djepang-Baru, belum dapat dikatakan. Sesudah perang kaum wanita Djepang memperoleh hak-pilih dan mereka mengutuskan 39 orang wanita keparlemen jang beranggauta 466 orang.

44