Halaman:Gerakan wanita di dunia.pdf/87

Halaman ini tervalidasi

sakan segala bangsa Jahudi dinegeri Djerman, mulailah organisasi tersebut membawa anak-anak piatu dan anak-angkat Jahudi pulang kembali ke Palestina (waktu itu negara Israel masih bernama Palestina). Dinegara baru itu mereka dipelihara diasrama-asrama pemuda, dimana mereka mendapat didikan, sebagian besar untuk mendjadi tani. Dari mulanja sampai sekarang kaum wanitalah jang memegang pimpinan organisasi asrama-asrama itu. Sekarang masih terus sadja anak-anak kembali ke Israel. Dalam waktu dua tahun mereka dididik sehingga mendjadi manusia jang boleh dipakai untuk kehidupan "biasa". Pekerdjaan ini amat berat, karena diantara anak-anak itu — terlebih anak-anak jang pulang pada kira-kira tahun 1940 dan sesudah tahun 1945 — banjak jang tak pernah mendapat didikan, jang mungkin dilahirkan didalam kamp-kamp konsentrasi, jang pernah melihat orang tuanja disiksa sampai mati, jang hanja beladjar satu hal sadja, jaitu: mentjari makan seada-adanja, supaja djangan mati kelaparan dan kedinginan. Anak-anak itu sekarang harus mendjadi warga dari sebuah negara jang baru merdeka, dan menjumbangkan seluruh tenaganja untuk memadjukannja. Tentu ada djuga diantara anak-anak itu jang tak dapat dididik lagi. Tetapi sebagian jang besar telah dididik oleh kaum wanita itu mendjadi orang-orang jang gaja dan penuh semangat berdjuang untuk kemerdekaan dan kemakmuran tanah airnja.

Bukan ini sadja djasa kaum wanita itu. Kami telah mentjeriterakan, bahwa bermatjam-matjam kaum wanita jang pulang kembali kenegara Israel. Untuk mereka jang harus beladjar menjelenggarakan rumah-tangga dan mendjadi isteri orang tani, anggota-anggota W.I.Z.O. mendirikan sekolah-sekolah. Disekolah-sekolah itu mereka diberi peladjaran memelihara rumah-tangga dan peladjaran pertanian. Ada peladjaran menggunting dan mendjahit

69