Halaman:Graaf de Monte-Cristo Bagian 1.pdf/27

Halaman ini tervalidasi

katken pada djari-djari djendela, batang batangnja
saroepa tanaman haloes, jang toemboe dengan merambat
pada itoe djari-djari.

Dengan terkoenjoeng-koenjoeng orang toewa itoe
merasa dipeloek orang, sedang soewara jang terkenal
olehnja, ada kadengaran berkata di belakangnja:
»Ajahkoe!"

»Ha!" kata orang toewa itoe sambil berbalik,
dan tempo ia dapat lihat anak sendiri, ia lantas
bergoemetar dan djatoh, tapi tertahan oleh sang
anak jang memeloek kapadanja.

»Kaoe mengapa, ajahkoe?" kata si anak dengan
kaget; »kaoe tida enak badan?"

— »Tida, tida, Edmond! anakkoe! tida! akoe
tida sakit; akoe tida sangka kaoe aken datang; oleh
kerna akoe kagirangan, lantaran melihat kaoe
dengan terkoenjoeng-koenjoeng, akoe poenja hati
djadi berdebar-debar ; ach, Allahkoe ! akoe boleh djadi
mati sebab kagirangan "

— »Djangan tergopoh-gopoh, ajahkoe! dan
senangkenlah hatimoe. Orang bilang, kagirangan tida
djahatnja; sebab itoe maka djadilah saja soedah
masoek sadja ka sini dengan tida membrita doeloe.
Hajolah tersenjoem kapadakoe, ajahkoe! dan
djanganlah memandang padakoe dengan tertjenggang
deemikian; sekarang saja soedah poelang dari
palajaran, dan kita-orang nanti merasa senang."

—»O, soekoer sekali, anakkoe! tapi tjara
bagimanatah kita nanti mendapat senang? Apa kaoe