Halaman:Graaf de Monte-Cristo Bagian 1.pdf/59

Halaman ini tervalidasi

53

toewan Fernand, dia ini tida soeka hilangi kita per­kara itoe."

 »Diamlah! kata Danglars, samhil pegangi Cadeousse jang bangkit berdiri, tapi maoe tersoempat ; berdiri betoel-betoel dan biarkenlah doewa orang -oe hertjinta-tjinta-an. Lihat toewan Fernand, dan toeroetlah toeladannja: dia ini sedikitnja poen-da berpikiran benar.

 Brangkali djoega Fernand itoe — dari sebab terganggoe oleh omong-omongnja Danglars — nanti djadi toeroeti amarahnja hati; kerna dengan koenjoeng-koenjoeng ia berdiri, dan lakoenja kalihatan aperti ada sadia aken menerdjang kapada Dantes; aken tetapi di itoe waktoe ia dapat lihat moekanja Mercedes jang tertaboer dengan mata gilang-goemiang, dan ia lantas beringat djoega pada antjaman nona itoe, jang berkata nanti memboenoeh diri, djikaloe Edmond sampe dapat tjilaka; maka dengan hati terpetjah Fernand itoe lantas berdoedoek kombali di korsinja.

 Danglars menoengak-nengok memandang pada moekanja itoe Caderousse jang mabok dan Fernand jang ampir djadi gila oleh kerna merasa doeka dan sakit hati.

 »Ini doewa orang goblok tiada bergoena satoe -pa", kata Danglars di dalam hati; »akoe rasa, se­karang ini akoe ada berdoedoek di antara saorang pemabokan dan saorang pengetioet. Ini si hati dengki ada djadi poesing lantaran anggoer, maskipoen