Halaman:Graaf de Monte-Cristo Bagian 1.pdf/88

Halaman ini tervalidasi

orang sahoeti lagi omongannja temau, hanja masingmasing maoe kataken sadja perkara jang ada di da­lam ingatan sendiri.

Fernand poenja warna jang poetjat, ampir berdjangkit pada moekanja Danglars, sedang Fernand itoe sendiri ada merasa amat tjilaka, hingga brangkali djoega ia tiada taoe, kaloe dirinja masih hidoep. Dialah jang soedah berbangkit paling doeloe, dau sekarang ia ada djalan-djalan boelak-balik di sapandjang pertengahan, tida rnaoe dengar soewaranja orang-orang jang menjanji dan boenjinja gelas-gelas jang teradoe. Caderousse mendekati padanja, pada waktoe Danglars ada hamperi dia itoe di satoe pendjoeroe pertengahan.

»Soenggoeh!" kata Caderousse itoe, jang ada me­ rasa enak hati oleh kerna kalakoeännja Edmond jang manis, dan ada merasa poesaig sedikit dengan lantaran ajer anggoer jang enak: »itoe Edmond Dantes saorang manis sekali, dan sabagimana seka­ rang akoe melihat ia berdoedoek di damping toendangannja, haroes akoe berkata, bahoewa sajanglah amat, saände kita main gila padanja, sabagimana kamarin kaoe hendak perboewat."

»Sekarang kaoe melihat djoega,' kata Danglars: bahoewa hal itoe tida djadi diperboewat. Si Fernand telah ada sangat berdoeka^ hingga akoe telah dapat rasa kasihan aken dia; tapi sadari ia trima per baik apa jang ada, hingga datang djoega seperti satoe sobat baik di ini perdjamoean moesoehnja, tiadalah