Halaman:Graaf de Monte-Cristo Bagian 4.pdf/13

Halaman ini tervalidasi

Lihatlah pada sinar mata-hari di ini tembok. Dengan goenaken ini sinar dan dengan mengadaken goerat-goerat di ini tembok, akoe ada poenja lontjeng jang baik sekali, aken akoe dapat taoe adanja waktoe."

Dantes memoedji di dalam hati aken akalnja si pandita. Komoedian ia berkata:

»Akoe ingin sekali lihat segala barang bikinanmoe."

Faria djoegil satoe batoe dengan pahat jang ada padanja, laloe angkat batoe itoe. Di bawahnja itoe batoe ada satoe lobang: di sitoelah pandita itoe simpan barang-barangnja

»Apatah jang kaoe kaoe ingin lihat lebih doeloe?" kata si toewa itoe pada Dantes.

»Brilah akoe lihat lebih doeloe kaoe poenja karangan jang toetoerken hal mendiriken karadjaän Italië," sahoet Dantes.

Faria lantas mengaloewarken dari itoe lobang bebrapa goeloengan dari lembar-lembaran kain; sasoewatoe lembar kain itoe ada sakira-kira ampat duim lebarnja dan delapanbelas duim pandjangnja. Masing-masing lembar ada dinomori dan ada ditoelisi dengan soerat haloes sekali di dalam bahasa Italië, satoe bahasa jang Dantes kenal.

»Inilah dia karangankoe," kata Faria: »belon ada delapan hari lamanja akoe telah toelisken perkataän »tamat" di lembaran jang kasaratees anempoeloehdelapan. Doewa kamedja dan sekalian sapoetangankoe akoe soedah goenaken aken toelis karangan ini; kaloe akoe terlepas dari pandjara dan dapatken di Italië: satoe toekang tjitak jang maoe tjitak karangan ini, tantoe sekali namakoe nanti djadi termashoer."

»Ja." kata Dantes: »tantoe sekali namamoe nanti djadi termashoer. Tapi biarlah kaoe kasih akoe lihat itoe pena, jang telah dipake olehmoe aken menoelis ini."

»Inilah dia!" kata Faria sambil kasih lihat sapotong kajoe ketjil jang oedjoengnja diïkati satoe pena, terbikln dengan batok kapala ikan Dantes awasi itoe, laloe melihat ka sana-sini, salakoe maoe tjari di mana adanja piso, jang telah dipake membikin itoe peaa.

»Ha !" kata Faria: »kaoe tjari piso, ja? Itoelah satoe barang jang akoe soedah bikin dengan soesah sekali; akoe bikin dia dengan sapotong besi bekas kaki dian."

Piso itoe ada tadjam sekali dan boleh dipergoenaken djoega seperti badi. Dantes awasi itoe dengan merasa heran, sabagimana doeloe ia soedah Iihat di Marseille bebrapa roepa barang boewatannja bangsa liar, boemi-poetra dari poelo-poelo di Laoetan-Tedoeh. Komoedian ia berkata:

»Akoe tida mengarti, bagimana kaoe soedah bisa bekerdja bagitoe banjak. Sekalian barang ini poentelah terbikin dengan banjak kasoekaran."