Halaman:Graaf de Monte-Cristo Bagian 4.pdf/32

Halaman ini telah diuji baca

»Ach!" kata Dantes di dalam hati sendiri: »penjakitnja kamboeh kombali.” Komoedian ia berkata pada Faria:

»Akoe rasa, badanmoe ada lelah dan tjape: apa kaoe tida ingin tidoer? Di hari esok, kaloe kaoe soeka tjerita. akoe nanti dengar hikajatmoe, di ini hari akoe maoe menoeloeng sadja. Lain dari bagitoe,” kata poela Dantes itoe dengan tersenjoem: »adakah perloe kita-orang ini mempoenjai harta dengan sigra?”

»Ja, Edmond! perloe sekali,” sahoet Faria: »siapatah taoe, kaloe di hari esok atawa noesa penjakitkoe datang kombali dan poetoesken djiwakoe. Ingatlah akoe nanti mati, kaloe penjakitkoe menerdjang aken katiga kali. — Ja, sering kali akoe beringat dengan doeka hati pada ini harta besar jang boleh diseboet kakajaän radja boewat sapoeloeh orang, dan sekarang tida didapatken oleh itoe orang-orang jang tida maoe dengar omongkoe. Sebab tiada soedi dengar omongkoe, marika itoe tida dapat kakajaän, akoe merasa poewas di hati, kaloe ingat pada ini hal; sebab bagitoe, akoe soedah berdiam. Tapi sekarang, oleh kerna akoe melihat kaoe jang masih moeda, sekarang akoe ada beringat, bahoewa kaoe boleh hidoep dengan beroentoeng, kaloe akoe kabarken rasiakoe kapadamoe, dan dari sebab ingat bagitoe, akoe djadi merasa koewatir, jang akoe nanti djadi mati, pada sabelon bilang padamoe, di mana adanja itoe harta.”

Dantes mengela napas dan menengok ka lain tampat, salakoe ada berdoeka hati, oleh kerna misti dengar Faria berkata-kata bagitoe.

»Kaoe poen tida soeka pertjaja bitjarakoe, Edmond!” kata poela Faria: »omongankoe tiada tjoekoep aken djadi saksi di hadepanmoe. Akoe merasa, jang kaoe ini misti melihat boekti. Baik; batjalah sekarang boenjinja toelisan di ini kertas, jang akoe belon sekali taoe kasih orang lihat.”

»Di esok pagi sadja, sobatkoe!" sahoet Edmond, jang merasa sangat doeka, oleh kerna ada rasa Faria djadi gila kombali.

»Di hari esok kita nanti bitjaraken ini perkara harta,” kota Faria: »tapi biarlah kaoe batja soerat ini sekarang djoega."

Sebab takoet Faria djadi goesar, Dantes lantas batja djoega itoe toelisan di sapotong kertas jang telah terbakar sabagian.

»Soedah kaoe membatja?” kata Faria, satelah Dantes soedah tida memandang lagi pada itoe kertas.

»Akoe melinken dapat lihat di kertas ini bebrapa perkataän atawa omongan jang tinggal sapotong-sapotong sadja,” kata Dantes: »bagiannja jang lain telah terbakar, hingga akoe tida mengarti boenjinja ini toelisan jang katinggalan.

»Ja, sobatkoe!” kata Faria: »kaoe jang baroe taoe membatja toelisan ini satoe kali sadja, tantoe sekali kaoe tida dapat taoe, apa maksoednja, tapi