Halaman:Graaf de Monte-Cristo Bagian 4.pdf/34

Halaman ini tervalidasi

iatjoba bergerak aken datang ka dalam kamaruja itoe lelaki moeda. Dantes sangat terkedjoet, tempo dengar rintih-rintihnja si pandita, jang berkoewat- koewat aken berkisar-kisar di dalam lobang, sedang kaki dan tangan kanan soedah tida boleh diper- goenaken. Dantes terpaksa aken tarik pandita itoe, jang tantoe sekali tida nanti bisa naik ka dalam kamarnja Dantes, kaloe tida ditoeloengi.

»Kaoce lihat, tjara bagimana akoe menjoesoel kapadamoe," kata Varia dengan tersenjoem: »kaoe maoe laloeken diri sendiri dari pada hartakoe tapi tiadalah boleh djadi bagitoe. Dengarlah sekarang tjeritakoe!"

Dantes melihat njata, jang sekarang ia tida boleh menampik: maka ia rebahken orang toewa itoe di pembaringan, laloe ia sendiri berdoedoek di samping bale itoe.

»Doeloe hari," kata Faria: vakoe ini ada djadi secretarisnja saorang bangsawan jang bergelar graat dau bernama Spada, jaitoe satoe graaf jang pe- ngabisan di dalam ia poenja kaoem. Dia itoe tiada kaja, maskipoen kakajaiin aki-mojangnja ada djadi pribahasa: akoe poen sering dapat dengar, bahoewa orang jang kaja besar, dikataken »kaja seperti Spada.” Graaf itoe poenja astana ada djadi tampat kasenangankoe, akoe bri adjaran di astana itoe ka- pada graaf itoe poenja bebrapa kaponakan, jang sekarang soedah wafat samocwa, Tempo graaf Spada tinggal sendirian sadja di doenia ini, akoelah jang

ada sama dia sanantiasa: akoe poen ada tjinta dan satia hati padanja itoe, oleh kerna ia ada ber- hati baik kapadakoe. — Sigralah djoega akoe dapat taoe segala halnja madjikankoe, dan sering kali akoe lihat madjikankoe ini membatja kitab-kitab doeloe-kala, atawa memeriksa soerat-soerat pering- galan aki-mojangnja, Pada soewatoe hari graaf Spada itoe ada kalihatan seperti orang berdoeka hati, dan tempo ia melihat kapadakoe, ia tersenjoem oeroeng, laloe ia boekaken soewatoe kitab jang ber- isi hikajatnja kota Rome. Di dalam fatsal ka- doewapoeloeh dari tjerita hal kahidoepannja paus ") Alexander VI, adalah terseboet di kitab itoe bagini:

»Perkara perang telah seleseh: tapi baginda Ce- sar Borgia ada kakoerangan oewang, Paus poen demikian. Maka datanglah pikiran pada Paus aken mengadaken doewa Kardinaal.1) Dengan lantaran mengangkat doewa orang bangsawan jang kaja besar, ka atas itoe kadoedoekan jang agoeng, Paus poen nantj mendapat kaoentoengan bagini: Itoe doewa orang bangsawan jang aken diangkat djadi kardinaal, masing-masing poen ada memangkoe ampat pangkat besar di dalam geredja, hingga djikaloe doewa orang itoe soedah diangkat, adalah delapan kadoedoekan besar boleh didjoewal kapada lain-lain orang: lain dari bagitoe, itoe doewa orang

") Radja agama Mesehi di Kota Rome, L) Pandita agoeng, sabuwahan paus,