Halaman:Graaf de Monte-Cristo Bagian 4.pdf/43

Halaman ini tervalidasi

tes sambil berdjalan masoek ka dalam lobang, dan sigralah djoega ia sampe ka dalam kamar Faria. Di sinarnja api palita jang goeram, ia melihat pada Faria jang ada berdiri dengan pegangi pinggiran bale pembaringan. Moeka pandita ini ada poetjat sekali, keringat poen menoetoepi djidatnja.

»Kaoe lihat, sobat!” kata Faria dengan soewara perlahan: »dan kace taoe apa adanja ini: maka tiadalah perloe akoe bilang apa-apa lagi padamoe."

»Ach!” kata Dantes sambil mengela napas, laloe salakoe orang gila, ia mengamperi pada pintoe dan triak minta toeloeng. Tapi Faria sigra berkata:

»St! sobat! djangan triak bagitoe! kaoe sendiri nanti tjilaka! Sekarang djangan beringat Iain, hanja biarlah kita ingat sadja perkaramoe sendiri, Boewat gali itoe lobang jang akoe socdah gali, kaoe misti pake tempo bebrapa tahon, dan lobang itoe manti lantas dipepat, kaloe kataoein adanja oleh cipier. Senangken hatimoe! ini kamar jang sigra djoega akoe nanti tinggalken, nanti diisi oleh lain orang. Brangkali orang ini saorang moeda jang boleh membantoe padamoe aken bikin djalan pelari, sedang akoe ini djadi sadja satoe sangkoetan di dalam hal itoe. Soenggoeh, sekaranglah Allah moelai berkoernia kapadamoe : djoes ga soedah sedang akoe berangkat dari doenia ini.”

Edmond Dantes djadi sangat berdoeka hati, dan dengan soewara sedih dia berkata pada Faria:

»Ach, sobatkoe! djanganlah kaoe bilang bagitoe ,



Soedah satoe kali akoe dapat toeloengi kaoe. dan akoe nanti menoeloengi aken kadoewa kali.”

Komoedian Dantes itoe lantas angkatken kaki bale pembaringan, laloe kaloewarken Faria poenja ajer obat berwarna merah jang tersimpan di dalam flesch ketjil.

»Lihatlah!” kata poela Dantes itoe: sini obat jang moestadjab masih ada sedikit lagi. Bilanglah sigra, sobatkoe! apa jang akoe misti perboewat. Apa akoe misti berboewat djoega seperti doeloe?"

»Pertjoemah!" kata Faria sambil gojang kapala: »tida ada harapan lagi. “Tapi Allah maoe, biar manoesia perboewat apa jang boleh, aken pandjang: ken kahidoepan."

— »Ja, ja! akoe nanti perboewat apa jang boleh, aken toeloengi kaoe!"

— »Kaoe boleh tjoba, kaloe kaoe soeka. Sekarang akoe merasa amat dingin akoe merasa darah naik ka kapalakoe. Di dalam tempo lima minut lagi akoe nanti roeboeb, dan di dalam tempo saprapat djam lagi akoe nanti djadi majit.”

— "Ach, tida, sobatkoe! tida nanti djadi bagitoe!"

— »Kaoe misti berboewat sabagimana pada waktoe kaoe toeloengi akoe aken pertama kali, tapi djangan menoenggoe sampe akoe soedah berdiam betoel. Kaoe tetesken obat itoe doewabelas tetes ka dalam moeloetkoe, dan kaloe akoe tida djadi sedar, toewangkenlah samoewa obat itoe. Sekarang rebahkenlah akoe di pembaringan."