Halaman:Graaf de Monte-Cristo Bagian 4.pdf/45

Halaman ini tervalidasi

kerna makanan aken pandita itoe masih ada padanja.

Satelah cipier itoe soedah berlaloe. Dantes poen masoek ka dalam lobang tanah, boewat dengar dari sitoe, apa jang djadi di dalam kamar Faria.

Ia dapat dengar pintoe kamar diboekaken dan triaknja itoe cipier jang djadi kaget: komoedian ia dengar soewaranja bebrapa orang dan dengar djoega soewaranja goiverneur, jang soeroeh "orang pergi memanggil doktor.

Komoedian gouverneur itoe berlaloe, dan Dantes dapat dengar satoe soldadoe berkata kapada temau:

»Ha! sekarang si gila ini berangkat pergi tjari ia poenja harta pendaman. Slamat djalan!"

»Dengan ia poenja kakajaan itoe ia tida nanti bisa membajar harganja pakean jang ia nanti bawa ka dalam koeboer,” kata satoe soldadoe jang lain.

»Djangan koevwatir,” kata poela itoe soldadoe jang pertama: pakean itoe jang terdapat di ini benteng d lf tiada mahal harganja.”

— »Akoe rasa, sebab dia ini satoe pandita, orang nanti pakein dia pakean jang lebih baik dari jang biasa.”

— "Kaloe bagitoe, ia nanti dapat satoe karoeng.”

Edmond Dantes dengari omongnja soldadoe-soldadoe itoe, tapi tiada mengarti betoel.

Sigra djoega ia tida dengar lagi soewara orang, hingga ia rasa, jang soldadoe-soldadoe itoe telah


berlaloes tapi maski bagitoe. ia tida brani naik ka dalam kamar Faria, kerna boleh djadi djoega ada di sitoe saorang jang doedoek mengawal mait. Maka dengan tida bersoewara Edmond tinggal berdiam di dalam itoe lobang tanah. Sasoadahnja berselang lama sedikit, adalah terdengar oleh Edmond soewara kakinja banjak orang jang mendatangi. Orang orang jang datang itoe gouverneur serta doktor dan bebrapa officier.

Sakoetika lamanja orang-orang ini tida terdengar berkata-kata, maka njatalah pada Dantes, jang di itoe waktoe doktor ada lagi periksa kaidatinnja badan Faria. Komoedian Dantes dengar doktor itoe berkata, bahoewa itoe pandita telah djadi mati dengan terkoenjoeng-koenjoeng.

»Kasian!” kata gouverneur: »dia ini saorang gila jang tida menjoesahi, malah senangken hatinja orang dengan ia poenja omongan gila.”

»Ja,” kata cipier: »saja rasa, sekalipoen dia tida tertoetoep dan terdjaga, dia tida nanti minggat, kendatipoen dia misti berdiam di sini limapoeloeh tahon lagi.”

»Saja rasa,” kata gouverneur kapada doktor: »maskipoen kaoe telah bilang, bahoewa orang ini telah mati, dan saja pertjaja jang kaoe tida salah melihat, haroes djoega saja dapatken kanjatain lain, bahoewa orang ini benar telah mati.”

Itoe doktor lantas periksa kombali badan Faria, komoedian ja berkata pada gouverneur: