Halaman:Graaf de Monte-Cristo Bagian 4.pdf/6

Halaman ini tervalidasi

6


benteng d'If sadari tahon 1811; lebih doeloe akoe telah tertoetoep tiga lahon di dalam benteng Fenestrelles. Di tahon 1811 orang pindahken akoe dari sana ka sini. Di itoe tempo akoe ada dengar, bahoewa Napoleon jang beroentoeng amat bagoes, ada dapat satoe anak lelaki, dan ini anak jang masih merah, diangkat djadi radja Roem. Akoe tida sekali sangka, jang pada ampat tahon komoedian Napoleon jang besar itoe boleh terdjatoh, sabagimaua kaoe telah bilang padakoe, Siapalah sekarang jang bertachta di Frankrijk? Napoleon kadoewa ?"

 —»Boekan. hanja Lodewijk ka delapanbelas."

 —»Lodewijk XVIII, soedaranja Lodewijk XVII! Adjaiblah amat djalannja Allah! Apatah djoega maksoednja Toehan, maka Ia djatohken orang, jang Ia telah agoengken, dan agoengken itoe orang jang ia telah djatohken! —Ja, banjak roepa perkara boleh terdjadi di doenja ini, dan kaoe ini, oleh kerna masih moeda, kaoe nanti dapat lihat lagi banjak perkara heran."

 —»Ja, tapi kaloe akoe terlepas dari toetoepan ini.'

 —»O, benar sekali! kita orang ini ada tertoetoep! Sering kali akoe loepa, jang dirikoe ini ada terpandjara; itoelah terdjadi dari sebab beringat sama perkara-perkara jang ada di loewar."

 —»Mengapatah orang pendjaraken kaoe ini '?"

 —»Sebab di tahon 1807 akoe soedah berlakoe aken terbitken satoe perkara besar,jang pada komoe-


7


dian hari, jaitoe di tahon 1815, Napoleon sendiri hendak tjoba djoega terbitken. Itoe tanah Italië jang besar, ada antjoer terpetjah ka dalam karadjaän-karadjaän ketjil jang lemah, dan akoe soedah kapingin hilangken karadjaän-karadjaan itoe, soepaja Italië mendjadi satoe karadjaän besar jang tegoeh ; akoe kira, soedah dapatken satoe radja jang boleh disamaken dengan Cesar Borgia, tapi radja : ini dengari bitjarakoe, soepaja bisa menjilakaï akoe. Sekarang njatalah, jang Italië tida bisa mendjadi satoe karadjaan, hingga Napoleon djoega tida bisa djadiken itoe. Tida lain sebabnja, hanja sebab Italië ada terkoetoek."

 Habis berkata bagitoe, pandita itoe lantas toendoek salakoe orang jang lelah.

 Dantes merasa heran dan tida bisa mengarti, mengapa ada orang maoe berboewat perkara bagitoe, sedang perkara itoe boleh djadi mendatangken katjilakaän besar.

 —»Boekankah kaoe inni, jang disangka ada sakit oleh sekalian orang di ini benteng d'If? kata Dantes pada pandita itoe.

 —»Kaoe maoe bilang: jang dikataken ada sakit gila, boekan ?" sahoet itoe pandita,

 —»Akoe tida berani bilang bagitoe," sahoet Dantes dengan tersenjoem.

 —»Ja," kata poela Faria : ,ja, akoe inilah jang dikataken gila, dan soedah lama sering kali ditertawaï orang."