Halaman:Habis Gelap Terbitlah Terang.pdf/337

Halaman ini tervalidasi

296

dengan pendéta-pendéta jang lain. Tentoelah senang hati dan pikiran tinggal bersama-sama dengan meréka jang soetji hati itoe, jang hidoepnja hanjalah hendak memberi kasih dan sajang sadja.

Djikalau hati sedang goesar dan masgoel karena ditimpa oléh nasib jang malang, berapalah senangnja hati nanti disana dalam oedara jang soetji penoeh dengan kasih dan sajang itoe, masoek kedalam hati mendamaikannja!

Pergaoelan dengan manoesia jang soetji lagi berhati kasih, jang tiada mengindahkan dirinja oentoek kesenangan sendiri, tentoelah keadaan itoe menjoetjikan hati sekalian meréka dalam pergaoelan itoe.

Siapa tahoe entah maksoed kami akan diperlakoekan. Maksoed jang baik itoë atjap kali kedjadian, setelah banjak mengeloearkan air mata terbit dari hati jang sedih.

Kalau kami boléh pergi ke Modjowamo, tentoelah sekalian tjita-tjita dan mimpi-mimpi kami jang lain akan kami boeang dan sekalian itoe akan kami boenoeh dan kami koeboerkan dalam-dalam.

Adikkoe telah mentjeriterakan kepada toean apa maksoed kami nanti, djikalau kenang-kenangan kami tiada sampai; djikalau kami ta' dapat beladjar sehingga mendapat djabatan jang akan kami tanggoeng itoe, maka kami akan memboeangkan tjita-tjita kami hendak memboeat sekolah oentoek anak-anak gadis bangsawan bangsa Boemipoetera itoe.

Sekali-kali tiadalah sebab kami takoet di Modjowarno; dahoeloe telah saja kabarkan kepada toean, bagaimana hal kami nanti disana: pada lahirnja radjin selaloe bekerdja. dibatin bersenang hati. Tetapi toeanpoen ma'loem djoega, berapalah sedihnja kami nanti, djikalau kami wadjib memboeangkan sekalian tjita-tjita, jang telah kami kandoeng dihati dan jang amat kami kasihi itoe soedah sekian lamanja.

4 October 1902 (III).

Sebenarnjalah, telah atjap kali saja mengambil péna hendak menoelis soerat kepada toean, tetapi selaloe ada 'aral ini dan itoe jang mengganggoe, sehingga terpaksalah saja mengoendoerkan menoelis soerat itoe. Saja dahoeloe menantikan waktoe jang baik . . . . . . . . . . . . . . . tetapi sekarang saja lihat, bahwa waktoe itoe tiada akan tiba; melainkan waktoe itoe wadjiblah diboeat sendiri.

Soerat-soerat jang terhadap kepada meréka jang tiada kita atjoehkan, amat moedah menoelisnja, artinja lebih lekas kita