Halaman:Hari-Ulang Ke-50 Tiong Hoa Hwee Koan Djakarta.pdf/31

Halaman ini telah diuji baca

lah rendah pemerintah Belanda dan pakat bahasa Belanda sebagai bahasa pengantar. Perubahan zaman djadi kelihatan njata tidak memungkinkan sekolah itu dibuka pula atas dasar jang sama seperti dulu, Satu keadaan jang terang ada berlainan dari pada keadaan di sekolah T.H.H K, dimana peladjaran-peladjaran dapat diberikan dengan hanja sedikit perobahan pada programma peladjaran. Ketua dan penulis dari Crisis School tersebut. yaitu Dr. Loe Ping Kian dan tuan Lo Siauw Sien,lalu serahkan gedung itu pada sekolah kita alat peladjaran jang ada disana.

Dengan begitu tertolonglah soal tempat.

Sekolah Tiong Hoa Hwee Koan dibuka pula dengan bertempat digedung itu. Tetapi kantor perkumpulan ini masih tetap berada di Patekoan, ,/menumpang digedungnja sendiri, ditengah-tengah serdadu-serdadu Djepang jang mendjaga dan tawanan-tawanan perang kulit putih jang didjaga.

Banjaknja anak-anak Tionghoa, jang masuk sekolah membikin segera djuga terasa, bahwa gedung Manga besar sama-skali tidak menjukupkan. Biarpun lain-lain sekolah Tionghoa di Djakarta djuga telah dibuka pula, tetap tera- sa kekurangan tempat itu.

Maka tuan-tuan Tan Boen Seng dan Chao Yuk Chung lantas berdaja akan tjari tempat lain

Pilihan didjatuhkan kepala gedung sekolah rendah negeri di Pinangsia.

Lantas oleh sekolah kita dimadjukan permintaan kepada pembesar-pembesar Djepang, supaja gedung sekolah itu dikasi kita pindjam.

Permintaan ini telah diluluskan.

Dengan tjara demikian bekas gedung Hollands-Chinese School itu lalu dipakai oleh perkumpulan Tiong Hoa Hwee Koan. Satu irony dari sang nasib adalah, bahwa gedung sekolah itu ada gedung untuk sekolah HCS. pertama jang telah diberdirikan oleh pemerintah Belanda dulu, jang dapat djuga dipandang sebagai akibat dari mengalirnja benjak anak-anak tionghoa kedalam sekolah-sekolah Tiong Hoa Iwee Koan, oleh karena pada ketika itu, dimuka tahun 1908, oleh pemerintah tidak ada diberdirikan sekolah-sekolah untuk anak-anak Tionghoa. Berdirinja sekolah Tiong Hoa Hwee Koan ada bantu menjurung pemerintah Belanda masa itu akan berikan terlebih banjak perhatian kepada soal peladjaran pada anak-anak Tionghoa, hingga kefaedahan pendiriannja Tiong Hoa ilwee Koan djadi ada dirasakan oleh semua anak-anak Tionghoa, jang masuk dalam sekolah-sekolah Tionghoa dan djuga jang menuntut peladjaran Barat — jang masuk didalam sekolahnja atau sekolah-sekolah Tionghoa lain dengan tjara langsung, dan jang masuk dalam sekolah-sekolah ICS. pada waktu itu dengan tjara tidak langsung.

Djuga kantor dari T.H.H.K., jang sampai sebegitu djauh menumpang digedungnja sendiri di Patekoan dengan ber- tempat diantara serdadu-serdadu pendjaga Djepang, lalu dipindahkan kegedung kolah di Pinangsia itu.

Sekarang Tiong Hoa Hwee Koan djakdi mempunjai dua rumah perguruan.

Sekolah di Mangga: Besar telah di buka pada tahun 1942 oleh Djepang disebut 2602, dan dengan begitu surat-surat jang berhubung dengan itu didalam archicf Tiong Hoa Hwee Koan pun pakai angka 2602. dan sekolah di Pinangsia didalam tahun 1943.

Meskipun begitu masih banjak anak Tionghoa jang tidak dapat peladjaran, oleh karena sekolah-sekolah HCS jang Djakarta memang ada mempunjai beberapacbuah, tidak dibuka lagi

Tidaklah heran, dalam tahun 1943 djuga THHK. telah kepaksa buka pula satu rumah perguruan dengan bertempat di G. Petasan, Rumali-sekolah ini belakangan dipindakan ke Ketapang, didalam satu gedung jang firma Tjong & Co. kasi kita pakai.

Setelah peperangan Pasifik dekat berachir (1945) pembesar-pembesar Dje- pang titah sekolah Tiong Hoa Hwee Koan, jang ditempatkan didalam bekas sekolah HCS di Pinangsia, dipindahkan, oleh karena gedung sekolah itu hendak dipakainja.

Gedung kita sendiri, jang terletak di Patekoan, pada tatkala itu sudah dikosongkan oleh tentara Djepang. Dan gedung ini boleh kita pakai kembali.30 HARI-ULANG KB-50