Halaman:Hidoep.pdf/39

Halaman ini telah diuji baca

'HIDOEP'

31

tapi semoea menoedjoe: kombali kepada Toehan"

Begitoelah antara Tiong-gie dan Gwat-iem te­lah menjelak satoe bengawan besar jang memisahken marika. laorang saling menjinta, tapi poen saling bertentang. Ini ada hal-hal jang se­ring terdjadi.

Njonja Tjong-giok diam-diam soeka memikir, djika ia itoe hari meninggal doenia, itoelah tidaaken meroesak kebroentoengannja Gwat-iem. Ta­pi, kerna ia hidoep, itoe sepasang djiwa jang sa­ling kasih telah terpisah oleh satoe bengawan besar.

Njonja Tjong-giok brapa kali kasih nasehat soepaja Gwat-iem djangan berkepala batoe.

,,Toehan aken taoe kaoe poenja kesoedjoetan, maski oepama kaoe tida bersembahjang dan tida pergi ka gredja. Maka djanganlah roesaken kebroentoengan diri kaoe sendiri selagi masih moeda," katanja itoe iboe.

,,Djika kita inginken kebroentoengan batin, djangan kita oetamaken keberoentoengan lahir; dan djika kita ingin keberoentoengan lahir, dja­ngan kita memboeroe kebatinan, baroelah kita nanti dapet rasaken keberoentoengan jang aseli," saoetnja Gwat-iem. ,,Akoe soedah soedjoet ke­ pada Toehan, pertjaja aken iapoenja kekwasa'an, apa jang Dia kasih, akoe trima dengen segala se-