Halaman:Hidoep.pdf/40

Halaman ini telah diuji baca

32

TJERITA ROMAN

neng hati. Toehan kasih kita kesakitan, kemela­ratan dan kematian, kita trima tida den gen ber­sedih hati. Maka ada apalagi jang tida beroentoeng? Toehan belon bikin mendoesin 'nko Tionggie, biarlah akoe toenggoe. Dan djika Toehan tida langsoengken itoe perdjodoan, biarlah ia mendapet laen djodo. Maka kenapa mama moesti pikirken jang tida-tida?"

„Oh, Gwat, biarlah Allah nanti berkahken kaoe!" katanja njonja Tjong-giok dengen terharoe.

Sebenernja orang tida bisa tjelah familie Tjong-giok jang djadi Kristen. Ia memeloek itoe kepertjaja'an boekan reclameken nama atawa boeat bangga -bangga'an, tapi kerna iapoenja bertrima kasih kepada Toehan, iapoenja mendoe­ sin kepada penghidoepan kebatinan jang berseblahan dengen iapoenja penghidoepan lahir.

Doeloe Tjong-giok dan familienja hidoep dalem kekaja'an dan ketjongkakan, menghina si miskin dan menendang jang sengsara, rojal goena keplesiran diri sendiri dan pelit kepada kesengsara'an oemoem.

Tapi sadjek ia memeloek agama Kristen dalem artian jang soelit, Tjong-giok poenja tabeat telah berobah banjak. Banjak kali ia toeloeng orang-orang jang sengsara, kerna ia beranggepan: ,,Toehan kasihken itoe harta, boekan boeat