Halaman:Hikajat Prang di Edi.pdf/30

Halaman ini tervalidasi

24

Kaptèn. Soldadoe Ambon jang moeda-moeda pasang mata pada jang toewa-toewa, sebab darahnja soedah mendidi, kiranja kenapa toean Kaptèn tinggal diam? Tetapi toean Kaptèn lebih pintar, pikirannja lebih djaoe; betoel djoega, sebab tiada berapa lama ada orang Atjeh merajap di dalam alang-alang, di lihat oleh Sersan Majoor Wolvekamp, stamboek nomor 26592, jang djadi Kommandan dari sectie di blakang.

Maka Sersjan Majoor Wolvekamp lantas pilih orangnja jang paling gapah (*) teroes pergi tjari dan pasang pada moesoeh itoe, lari doewa orang Atjeh, tapi dia orang di pegat di djalan besar oleh sectienja Litnan satoe, bernama toean Gaade maka doewa orang Atjeh itoe lantas djoega di tembak mati.

Sjoekoerlah sersjan Majoor Wolvekamp soedah ambil ini atoeran, kaloe trada, tentoelah doewa orang Atjeh itoe soedali pergi kassi tau sama teman-temannja jang Koempeni ada datang dari salelah sana.

Soedah itoe, toean Kapten kassi Kommando »voorwaarts, marsch" maka Kompanji doewa berdjalan teroes, di pinggir laoet; djaoehnja kira-kira lima ratoes elo maka Kompanji itoe ketemoe satoe kebon teboe, pohonnja terlaloe tinggi, maka soldadoe Kompanji itoe tiada boleh di liat lagi oleh orang kapal prang, lantas Kom-

——————

(*) Gapah = bisa menoedjoe dengan snapan.