26
tiba-tiba datang Litnan doewa, toean van Bloemen Waanders, membawa kabar jang soedah dapat tempat jang terang dan lekas boleh kaloewar dari pada rimbau jang gelap itoe.
Maka toean Kaptèn Hansen lantas djoega berdjalan ka-sabelah moeka, kemoedian dapat liat moesoeh, kira-kira sapoeloh pas djaoenja, selagi pasang memasang pada teman kita jang banjak (kolonne besar).
Giranglah toean Kaptèn Hansen, sebab, soenggoehpon djalan jang tadi itoe ada gelap dan djelèk, tetapi sekarang soedah dapat djalan jang sabenarnja, kei*ana dari sitoe, tjoema 50 atawa 60 pas poenja djaoe, soedah kalihatan tempatnja moesoeh.
Teranglah, orang Atjeh tjoema beringat pada soldadoe kita jang banjak, jang berdjalan di djalan besar, tiada tau jang ija soedah di kidarken oleh Kaptèn Hansen poenja Kompanji, dari sabelah blakang.
Tetapi, kendati begini, Kompanji doewa belom djoega terlepas dari pada soesahnja, sebab di pinggir hoetan itoe masih ada banjak ojod dan pohon-pohonnan, maka kompanji itoe tiada dapat kaloewar sama sekali, melainken boleh madjoe dengan doewa orang sadja. Toean Kaptèn Hansen dan toean Litnan van Bloemen Waanders berdiri dekat satoe sama lain, tjoema doewa tiga pas djaoehnja, tetapi, sebab keä-