Halaman:Hikajat Prang di Edi.pdf/41

Halaman ini tervalidasi

35

soesah di tahan, tetapi Kaptèn Hansen bersabar, tiada soeka marah-marah, lama kalamaän datang djoega segala soldadoe Kompanji itoe, maka di koempoelkennja, di djadiken satoe.

Belom lama Kompanji berkoempoel, lantas orang Atjeh berpasang koembali, dari pada sabelah jang tadi djoega, tetapi orangnja tiada di dapat liat, melainken kaliatan asapnja, maka madjoelah sectie No. 4, pergi tjari sama moesoeh, di dalam alang-alang.

Doewa fuselier Ambon, nama Soumokil, No. 8892, dan Adja, No. 6415, dia orang soedah dapat loeka, tapi djoega masih brani berdjalan di sabelah moeka dengan bertandak tandak, maka teman-temannja mendjadi lebih brani, sahingga terboeka hatinja.

Nah! sekarang ini benarlah orang Ambon poenja roepa seperti moeka matjan jang makan darah, sebagimana katanja bangsa Atjeh.

Waktoe orang Ambon datang di tempat jang kaliatan ada asap, moesoeh soedah lari, maka tjoema kaliatan bangkei sadja, dari pada orang Atjeh jang soedah di boenoeh tadi.

Sekarang orang Atjeh brenti berpasang maka Kompanji doewa boleh menapas sedikit, senanglah, orang jang soedah dapat loeka boleh di babatken loekanja dan di taroh obat.

Maka Kompanji doewa berdjalanlah, dengan perlahan-lahan, kanegri Edi, hendak masok di