Halaman:Hikajat Prang di Edi.pdf/43

Halaman ini tervalidasi

37

lima poeloeh jang di matiken di dalam parit-parit, lain dari pada itoe ada banjak jang dapat loeka dan terlaloe banjak dari pada sindjatanja orang Atjeh soedah di rampas.

Sabelomnja mentamatken hikajat ini, patoet djoega kita tjeritaken dari pada kelakoeännja soldadoe sapeur dari Kompanji doewa, Litnan Hageman.

Tetkala belom berdjalan kepada moesoeh, dia orang soedah dapat prentah dari pada Litnan Hageman, djangan tjampoer-tjampoer di dalam prang, sebab brangkali nanti dapat pekerdjaän lain, dan lagi di larang, tiada boleh dia orang pakei sindjata, melainken aken melindoengken diri sendiri, djikaloe di langgar moesoeh, maka prentah itoe di toeroet oleh sapeur kompanji doewa, dengan sasoenggoeh-soenggoehnja, tetapi dalam menoeroet prentah ini terlaloe amat soesahnja, sebab tempatnja sapeur itoe dekat sama soldadoe Ambon dan dekat sama orang Atjeh, tjoema sedikit langkah djaoenja, maka sappeur itoe, koepingnja hampir djadi toeli dari pada soewara piloeroe jang meliwat di sana dan moekanja hampir angoes dari pada api jang kaloewar dari pada pamoerasnja orang Atjeh itoe (*).

Tapi djoega soldadoe sapeur itoe bersabar, toeroet kommando „plaats rust" kendati di dalam

——————

(*) Pamoeras = donderbns.