Halaman:Hikajat Tanah Hindia.pdf/8

Halaman ini belum diuji baca

- 4 -

yang dibawah hukum orang Hindu ada, yang terutama mengubah adat nenek moyangnya, yaitu yang dekat dengan kedudukan raja Hndu; tetapi jauh dari ibu negeri hampir tiada berubah kelakuannya, sehingga pada abad yang ke tujuh belas ada lagi di pulau Jawa suatu bangsa orang, yang selalu berpindah-pindah dengan tiada tetap tempat kediamannya; bangsa itu bernama bangsa Kalang.

Hatta, maka peri hal orang sini sebelumnya orang Hindu datang tiada diketahui: agaknya sama halnya dengan bangsa Hindia, yang sekarang lagi bodoh, tetapi mereka itu sudah pandai juga menempa besi dan bertanam padi di ladang, karena kata besi dan padi yaitu kata asali, bukan kata Hindu; kata itu lazim pada seluruh tanah HIndia; akan tetapi sebutannya tiada sama dalam segala negeri. Umpamanya besi dinamai oleh orang Jawa, wesi," oleh orang Batak besi," oleh orang harafura , wasai,".

Adapaun agama orang pada zaman purbakala itu seperti yang tersebut dibawah ini: Pada sangka orang itu segala barangnya bernyawa, baik binatang, baik tumbuh- tumbuhan, baik batu dan lain-lain; ada yang sakti, yaitu yang amat besar kuasanya, umpamanya pohon kayu yang besar dan gunung dan senjata. Apabila orang mati, maka kehidupannya di akhirat seperti di dunia ini, sebab itu orang yang kematian biasanya meletakkan makanan dan perkakas dan senjata dalam kuburan, dan lagi dibunuhnya tawanan dan hamba, supaya nyawa yang dibunuh itu mejadi hamba nyawa orang yang mati itu.

Demikianlah pikiran orang pada zaman dahulu itu. Sungguhpun kebanyakan orang HIndia sekarang sudah lama masuk Islam, tetapi beberapa adatnya asalnya daripada agama yang lama itu.

Bermula; maka tiada kita ketahui, apabila orang Hindu mendapati tanah Hindia, tammbahan lagi tiada juga tentu pulau yang mana mula- mula disinggahinya; tetapi sepanjang jabar orang pada abad yang kedua pulau Djawa sudah diduduki oleh Hindu, serta dinamainya Jaba- diu.