Halaman:Himpunan Peraturan Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (1984).pdf/112

Halaman ini tervalidasi
  1. bermusyawarat dengan Presiden mengenai hal-hal yang berkenaan dengan penetapan acara serta pelaksanaannya, apabila hal itu dianggapnya perlu atau apabila dianggap perlu oleh Dewan Perwakilan Rakyat atau apabila diminta oleh Presiden.
  2. memberikan pertimbangan tentang pelaksanaan acara kepada Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, apabila hal itu dianggapnya perlu atau apabila Ketua Dewan Perwakilan Rakyat meminta pertimbangan itu;
  3. mengusahakan pelaksanaan ketentuan dalam pasal 22 ayat 2 Undang-undang Dasar.

Pasal 18

(1) Panitia Permusyawaratan terdiri dari ketua Dewan Perwakilan Rakyat sebagai anggota merangkap Ketua, Wakil Ketua I, Wakil Ketua II, Wakil Ketua III dan sekurang-kurangnya tujuh orang lainnya sebagai anggota, yang atas usul Ketua ditunjuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat.

(2) Anggota-anggota Panitia Permusyawaratan sedapat-dapatnya mewakili pelbagai aliran, yang terdapat dalam Dewan Perwakilan Rakyat.

(3) Sesudah diberitahukan lebih dahulu kepada Ketua, tiap-tiap Panitia Permusyawaratan berhak menunjuk seorang anggota Dewan anggota Panitia Permusyawaratan berhak menunjuk seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat lain untuk mewakilinya dalam rapat-rapat Panitia Permusyawaratan.

§ 2. Panitia Rumah Tangga

Pasal 19

Dewan Perwakilan Rakyat membentuk pada tiap-tiap tahun-sidang di antara anggota-anggotanya suatu Panitia Rumah Tangga, yang berkewajiban;

  1. memeriksa rancangan sementara Anggaran Belanda Dewan Perwakilan Rakyat, yang disiapkan oleh Sekretaris Jenderal dan setelah disetujui olehnya, meneruskan rancangan sementara Anggaran Belanja itu kepada Dewan Perwakilan Rakyat untuk mendapat persetujuannya, selambat-lambatnya pada akhir bulan Juli dari tahun dinas sebelumnya;
  2. mengawasi dan meminta pertanggungan-jawab dari Sekretaris Jenderal tentang perkerjaan yang dipikulkan padanya;