Halaman:Himpunan Peraturan Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (1984).pdf/324

Halaman ini tervalidasi

BAB VIII

TENTANG PEMBENTUKAN UNDANG-UNDANG

§ 1. Ketentuan-ketentuan Umum.

Pasal 53.

(1) Presiden dapat menguasakan kepada Menteri-menteri untuk melakukan sesuatu yang menurut Peraturan Tata-Tertib ini dilakukan oleh Presiden.

(2) Para Menteri memenuhi undangan Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong untuk menghadiri musyawarah yang diadakan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong dan Badan-badan Kelengkapannya.

Pasal 54.

(1) Semua usul Presiden, berupa Rancangan Undang-undang dan usul-usul lain yang disampaikan dengan Amanat Presiden kepada Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong maupun Rancangan Undang-undang dan usul lain atas inisiatif Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong sendiri, sesudah oleh Sekretariat diberi nomor pokok dan nomor surat, diperbanyak dan dibagikan kepada para anggota.

(2) a. Jika Rancangan Undang-undang dan usul-usul atas inisiatif Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong seperti yang tercantum dalam ayat (1) tersebut di atas diterima oleh Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong dalam waktu kirakira bersamaan mcngenai suatu persoalan yang sama, maka persoalan itu disampaikan kepada Panitia Musyawarah dan untuk itu Panitia Musyawarah menyampaikan persoalannya kepada Bagian yang bersangkutan atau bisa membentuk Panitia Khusus untuk menyelesaikan pcrsoalan tersebut. Dalam hal ini kedua Rancangan Undang-undang tersebut dianggap sama beratnya.

b. Jika Rancangan Undang-undang dan usul-usul seperti tersebut mengenai suatu persoalan yang sama tidak diterima dalam waktu yang kira-kira bersamaan, maka Rancangan yang diterima lebih dahulu dianggap sebagai Rancangan yang diterima kemudian, dianggap sebagai usul amandemen.

(3) Terhadap semua Rancangan Undang-undang dan usul termak-

330