Halaman:Himpunan Peraturan Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (1984).pdf/344

Halaman ini tervalidasi

tidak boleh melebihi waktu sepuluh menit.

(2) Terhadap pembicaraan mengenai hal-hal tersebut 116 ayat (1) huruf a dan c tidak diadakan perdebatan.

(3) Sebelum rapat melanjutkan perundingan mengenai soal-soal yang menjadi acara rapat hari itu, jika dianggap perlu oleh Ketua Rapat dapat diambil keputusan terhadap pembicaraan mengenai hal-hal tersebut dalam pasal 116 ayat (1) huruf b dan d.

Pasal 119.

(1) Penyimpangan dari pokok pembicaraan kecuali dalam hal-hal tersebut dalam pasal 116 ayat (1) tidak diperkenankan.

(2) Apabila seorang pembicara menyimpang dari pokok pembicaraan, maka ketua rapat memperingatkannya dan meminta supaya pembicara kembali pada pokok pembicaraan.

Pasal 120.

(1) Apabila seorang pemicara dalam rapat mempergunakan perkataan-perkataan yang tidak layak mengganggu ketertiban atau menganjurkan untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak sah, Ketua Rapat memberi nasehat dan memperingatkan supaya pembicara tertib kembali.

(2) Dalam hal demikian Ketua Rapat memberi kesempatan kepada pembicara yang bersangkutan untuk menarik kembali perkataan-perkataan yang menyebabkan ia diberi peringatan. Jika ia memenuhi permintaan Ketua Rapat tersebut, maka perkataan-perkataan tersebut tidak dimuat dalam Risalah resmi tentang perundingan itu dan dianggap sebagai tidak diucapkan.

(3) Ketentuan-ketentuan yang tersebut dalam ayat (1) berlaku juga bagi anggota-anggota lain.

Pasal 121.

(1) Apabila seorang pembicara tidak memenuhi peringatan Ketua Rapat yang tersebut dalam pasal-pasal 119 ayat (2) dan 120 ayat (1) atau mengulangi pelanggaran atas pelanggaran tersebut di atas, Ketua Rapat dapat melarangnya meneruskan pembicaraan.

(2) Jika dianggap perlu Ketua Rapat dapat melarang pembicara yang dimaksud dalam ayat (1) terus menghadiri rapat yang merundingkan soal yang bersangkutan.

(3) Jika anggota yang bersangkutan tidak dapat menerima keputus-

350