Halaman:Himpunan Peraturan Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (1984).pdf/44

Halaman ini tervalidasi

Pasal 25.

(1) Pencalonan untuk penunjukkan ini dilakukan dengan tulisan dalam rapat yang termaksud dalam pasal 24.

(2) Ayat pertama pasal 13, dan pasal-pasal 15, 16 dan 17 ayat pertama pasal 10, ayat kedua dan ketiga pasal 19 dan 22 berlaku pula bagi pemilihan ini.

(3) Bilamana seorang calon tidak menerima pcrnilihannya, maka namanya dicoret dari daftar calon-calon, dan penyelesaiannya, yang temnaksud dalam ayat kedua dan ketiga pasal 19 dilanjutkan terus, sampai seorang calon lain mendapat jumlah suara yang diperlukan.

(4) Bilamana setelah dilakukan pencoretan calon pertama yang termaksud dalam ayat ketiga pasal ini, hanya tinggal seorang calon saja, maka calon ini dinyatakan telah terpilih.

Pasal 26.

Sesudah pemilihan Wakil Ketua selesai, maka hasilnya diberitahukan kepada presiden.

Pasal 27.

(1) Apabila Ketua berhalangan atau tidak ada, maka ia diganti oleh Wakil Ketua. Apabila Wakil Ketua inipun berhalangan atau tidak ada , maka anggota yang usianva paling tinggi di antara angota-anggota yang hadir untuk sementara hertindak sebagai Ketua.

(2) Apabila jabatan Ketua atau jawabatan Wakil Ketua menjacli lowong, maka Senat secepat mungkin menunjuk Ketua atau Wakil Ketua yang lain; pasal-pasal 9 sampai dengan 26 sama berlaku bagi penunjukkan ini.

Pasal 28.

(1) Ketua mengatur dan memimpin pekerjaan Senat dan memelihara ketertiban dalam permusyawaratan; ia berkewajiban untuk memperhatikan sungguh-sungguh peraturan ini.

(2) Selain dari pada itu termasuk pada tugas Ketua a.1. memberi kesempatan berbicara, mengajukan soal-soal yang harus diputuskan oleh Senat, mengumumkan hasil pemungutan suara dan menjalankan kcputusan-keputusan yang diambil oleh Senat. Satu dan lain hal dengan memperhatikan ketetapan-ketetapan yang tercantum dalam Peraturan ini mengenai hal tersebut.

40