Halaman:KUHDagang.pdf/85

Halaman ini tervalidasi

mengetahuinya, dan setelah pembenaran tersebut disetujui oleh jumlah terbanyak anggota dan diberitahukan secara tertulis kepadanya. (KUHD 323, 334, 337, 340b dst.)


Pasal 340e

Bila diputuskan untuk membubarkan perusahaan perkapalan, maka kapalnya harus dijual.

Keputusan atau perintah yang diberikan menurut pasal 335, untuk menjual kapal tersebut adalah sama dengan keputusan untuk membubarkan perusahaan perkapalan itu.(KUHPerd. 1457 dst.; KUHD 323, 325, 334, 362.)


Pasal 340f

Setelah keputusan pembubaran, perusahaan perkapalan masih tetap berdiri, selama hal ini dibutuhkan untuk pemberesannya. Pemegang bukunya, bila ini ada, ditugaskan untuk pemberesan itu. (KUHD 32, 56, 323, 327.)


Pasal 340g

Dihapus dg. S. 1938-1 jo. 2.


BAB III

NAKHODA, ANAK BUAH KAPAL DAN PENUMPANG.


Anotasi:

Dg. S. 1934-214 jis. S. 1938-1 dan 2, yang mulai berlaku 1 April 1938, Buku Kedua Bab III dan IV diganti dengan bab-bab baru di mana ketentuan-ketentuan di dalamnya sedapat mungkin disesuaikan dengan undang-undang (wet) 14 Juni 1930. (N.S. 1930-240). Bab III tersebut di atas berlaku bagi orang-orang Indonesia berdasarkan S. 1933-49 jis. S. 1934-214, S. 1938-2.


Bagian 1

Ketentuan-ketentuan Umum


Pasal 341

Nakhoda ialah orang yang memimpin kapal. (KUHD 341d, 342 dst., 397, 399, 408 dst., 427 dst.)

Anak buah kapal (ABK) adalah mereka yang terdapat pada daftar anak buah kapal (monsterrol). (KUHD 375, 395, 401, 413, 434.)

Perwira kapal adalah anak buah kapal yang oleh daftar anak buah kapal diberi pangkat perwira. (KUHD 376.)

Pembantu anak buah kapal adalah semua anak buah kapal selebihnya. (KUHD 388, 393,400.)

Penumpang yang diartikan dalam Kitab Undang-undang ini ialah mereka semua yang berada di kapal kecuali nakhkodanya. (KUHD 393 dst.)