Halaman:Kami Perkenalkan (1954).pdf/89

Halaman ini tervalidasi

DAUHAN, Gustaaf Ernst

Dilahirkan di : Siau-Sangihe pada tanggal 28 Maret 1900.
Pendidikan : -
Anggota partai : Partai Nasional Indonesia (P.N.I.)
Kedudukan sekarang : Anggota Dewan Perwakilan Rakjat.
Pekerdjaan dan pengalaman jg. lampau : pada tahun 1930, ia menerbitkan Harian „Menara”, jang kemudian setelah perang pasifik petjah, aktip dalam lapangan kepartaian.
Setelah proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan Negara Indonesia Timur diwudjudkan di-tengah2 kantjah perdjuangan bangsa Indonesia, ia masuk dalam Dewan Minahasa untuk kemudian dalam Parlemen N.I.T. Lahirnja Negara R.I.S., diangkat sebagai anggota D.P.R. R.I.S., selaku wakil dari Negara Indonesia Timur. Terwudjudnja Negara Kesatuan pada tanggal 17 Agustus 1950, tetap sebagai anggota D.P.R. R.I.
Pergerakan : sedjak tahun 1927, pernah mendjadi anggota P.N.I. Kemudian masuk „Partindo” dan seterusnja „Gerindo”.
Sesudah perang pacifik berachir ia mendirikan Partai Republikein Barisan Nasional Indonesia berpusat di Menado, dimana ia diangkat sebagai Ketua.



DEWANTORO, Ki Hadjar
Dilahirkan di : Jogjakarta pada tanggal 8 Mei 1889.
Pendidikan : S.T.O.V.I.A. Djakarta tingkat 2e Studiejaar Medisch Afdeling dan beridjazah „Akte Lager onderwijs” di Den Haag tahun 1917.
Anggota partai : tidak berpartai
Kedudukan sekarang : Anggota Dewan Perwakilan Rakjat.
Kedudukan sekarang :
alaman jg. lampau : pada tahun 1922, ia mendirikan Perguruan Nasional „Taman Siswa” di Jogjakarta jang bersifat Wakaf Merdeka. Kemudian berkembangnja usaha ini, didirikannja pula „Persatuan Taman Siswa” dimana ia mendjadi Pemimpin Umum, berpusat di Jogjakarta. Didjaman pendudukan Djepang, ia termasuk salah satu dari Pemimpin „Poetera”, bersama2 dengan Bung Karno, Moh. Hatta dan K.H. Mas Mansjur. Setelah proklamasi Kemerdekaan Indonesia, ia dipertjajakan untuk menduduki korsi Menteri Pendidikan, Pengadjaran dan Kebudajaan dalam Kabinet Pertama, Kabinet Presidentil Ir. Soekarno jang dibentuk pada bulan Nopember 1945. Kemudian, oleh Kepala Negara diangkat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Agung. Terachir mendjadi Wakil Ketua Dewan tsb. hingga bulan Agustus 1950. Pada bulan Agustus 1950, ia diangkat sebagai anggota D.P.R. R.I.
Pergerakan : pada tahun 1912 - 1918, ia turut sebagai penegak „Indische Partij” bersama dengan alm. Dr. Tiinto Mangunkusumo dan alm. Dr. D.D. Setyabudy. Kemudian terkena „interneringsbesluit” pemerintah Hindia Belanda alm. dengan tjara vrijeballingschap (buangan merdeka). Tahun 1919 ia dibolehkan kembali ke Indonesia dimana ia terus masuk dalam pimpinan partai politiknja jang berganti nama dengan „Nationaal Indische Partij”. Karena „politik misdrijfnja” ia dikenakan hukuman pendjara 6 bulan.


DIAPARI, Dr. Djafar Siregar
Dilahirkan di : Bungabondar, Tapanuli pada tanggal 10 Oktober 1910.
Pendidikan : N.I.A.S. Surabaja tahun 1939.
Anggota partai : Sjarikat Kerakjatan Indonesia (S.K.I.)
Kedudukan sekarang : Anggota Dewan Perwakilan Rakjat.
Pekerdjaan dan pengalaman jg. lampau : setelah tamat NIAS, ber-turut2 bekerdja sebagai dokter Pemerintah. Kemudian, setelah proklamasi Kemerdekaan Indonesia, pada tahun 1948 ia diangkat selaku Sekretaris Djenderal P.M.I. di Jogjakarta. Dengan kembalinja pemerintah Republik Indonesia di Jogjakarta ia ditundjuk untuk memangku dijabatan Kepala Djawatan Kesehatan Kota Bagian Kuratif di Jogjakarta.
Pada tahun 1950, ia dipindahkan ke Sibolga, Tapanuli dan didudukkan disana sebagai Pd. (Pedjabat) Inspektur Kesehatan. Lahirnia Negara R.I.S. diangkat sebagai anggota D.P.R. R.I.S.
Terwudjudnja Negara Kesatuan kembali, sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakjat R.I. Terbentuknja Biro Irian, pada tanggal 28 Maret 1954 ia diangkat sebagai Ketua Biro tsb.

81