40
Dan
Pernah pertjaja pada kemutlakan soal........
Tapi adakah ini kata-kata untuk mengangkat tabir pertemuan
memperlekas datang siang? Adakah--
Demi Allah, kita djedjakkan kaki dibumi pedat,
Bertjerita tentang radja2 jang mati dibunuh rakjat;
Papar-djemur kalbu, terangkan djalan darah kita
Hitung dengan teliti kekalahan, hitung dengan teliti kemenangan.
Aku sudah saksikan
Sendja keketjewaan dan putus asa jang bikin tuhan djuga turut bersedu
membekukan berpuluh nabi, hilang mimpi dalam kuburnja.
Sekali kugenggam Waktu, Keluasan ditangan lain
Tapi kutjampurbaurkan hingga hilang tudju.
Aku bisa nikmatkan perempuan luar batasnja, tjium matanja, kutjup rambutnya, isap dadanja djadi gersang.
Melenggang diselubungi kabut dan tjaja, benda jang tidak menjata,
Tukang tadah segala jang kurampas, kaki tangan tuhan--
Bertjeritalah tjintaku bukakan tubuhmu diatas sofa ini
41
Mengapa kau selalu berangkat dari kelam kekelam
dari ketjemasan sampai ke-istirahat-dalam-ketjemasan;
tjerita surja berhawa pahit. Kita bertjerai begini--
Tapi sudah tiba waktu pergi, dan aku akan pergi
Dan apa jang kita pikirkan, lupakan, kenangkan, rahsiakan
Jang bukan-penjair tidak ambil bagian.