Halaman:Kisah Tuanta Salamaka.pdf/10

Halaman ini telah diuji baca

tentang kecendekiaan Yusuf yang tumbuh dewasa dan menjadi harapan dan tumpuan keluarga.

"Temui kemudian ajaklah ia ke sini untuk bertukar pikiran."

I Lokmok ri Antang pun pergi menemuinya. Setibanya di sana ia pun bertemu dan menyampaikan maksud dan tujuannya kepada Tuanta, "Cucuku engkau dipanggil nenekmu."

"Baiklah Nek", kata Tuanta. Memang saya akan ke sana menemui nenekku di Panggentungan."

Setiba di sana, Tuanta memberi salam kemudian salamnya dibalas.

I Datok ri Panggentungan kemudian mempersilakan cucunya duduk, "Duduklah cucuku."

Tuanta pun segera duduk.

"Saya memanggil engkau Yusuf karena saya mendengar ilmumu telah sempurna. Namun demikian akan lebih baik jika kita bertiga berangkat ke Makassar menuntut ilmu di sana," kata I Datok ri Panggentungan.

Berkatalah Tuanta, “Baiklah, Nek."

3