Halaman:Kisah Tuanta Salamaka.pdf/44

Halaman ini telah diuji baca

“Betul, Saya telah mendatangi semuanya, namun saya tidak merasa senang jika tidak mengunjungi Karaengku,” jawab Tuanta.

Abdul Kadir Jailani memahaminya kemudian berkata, “Baiklah Yusuf, tinggallah engkau padaku, saya angkat engkau anak dunia akhirat.”

Tinggallah Tuanta bersamanya. Setelah Magrib tiba, berkatalah Syekh Abdul Kadir Jailani, “Yusuf, berwudulah engkau di kolam.” Tuanta pun berpikir, “Kolamnya di mana?” Ia pun menoleh ke kiri dan ke kanan namun, tatapi melihat apa-apa. Ia tidak berani bertanya pada gurunya. Dalam keadaan demikian ia berserah diri pada Allah sambil tafakur dan memejamkan matanya. Sekitar setengah jam barulah ia membuka matanya. Dengan kekuasaan Allah kolam itu telah tampak di hadapannya, bentuknya sangat bagus dan airnya sangat jernih. Tuanta pun berwudu kemudian salat dua rakaat.

Setelah salat, makanan telah terhidang di belakangnya. Berkatalah Tuanta Abdul Kadir Jailani, “Hai anakku Yusuf, makanlah.” Setelah selesai,

37