Halaman:Kisah Tuanta Salamaka.pdf/45

Halaman ini telah diuji baca

makanan itu pun lenyap. Ia pun berhenti dan saat itu pula lenyaplah makanan itu.

Keesokan harinya berkatalah Syekh Abdul Kadir Jailani, “Yusuf, berkemaslah kita pergi menjala ikan di kaki Bukit Jailani.”

Kaki bukit Jailani sekelilingnya dipagari kayu dalam bentuk segi empat kira-kira enam depa dari bukit. Yang paling dalam adalah sebatas leher dan yang paling dangkal sebatas paha. Adapun sebabnya dipagari sekelilingnya adalah karena kekuasaan Allah ingin diperlihatkan pada Tuanta.

Tuanta pun berjalanlah mengikuti gurunya. Setelah tiba pada tempat yang dipagari sekelilingnya, berkatalah Syekh Abdul Kadir Jailani, rajanya para wali, “Ambillah keranjang tempat ikan”

“Baik guru.” Kata Tuanta, padahal tak ada apa-apa yang dilihatnya. Sambil menutup mata ia pun memusatkan perhatian dan membayangkan bentuk keranjang yang dimaksud gurunya. Tiba-tiba ia telah memegang keranjang itu. Setelah itu ia membuka mata kemudian mengikuti gurunya. Raja wali itu pun

38