Halaman:Kisah Tuanta Salamaka.pdf/48

Halaman ini telah diuji baca

Berkatalah Tuanta dalam hatinya, “Bagaimana saya membakarnya sedangkan api tidak ada dan malam pun sudah gelap.”

Selanjutnya, gurunya berkata, “Yusuf, pergilah mengambil api.” “Di mana saya dapat api?” bisik Tuanta lagi dalam hati.

Tuanta berjalan dalam suasana gelap gulita. Setelah berjalan agak jauh, ia melihat seorang orang tua sedang duduk mencangkung meniup api. Orang tua itu menoleh lalu melihat Tuanta.

Orang tua itu menyapanya, “Cucuku Yusuf, mau ke mana engkau dan apa yang engkau cari?”

Berkatalah Tuanta, “Saya ingin minta api, Nek.”

“Saya tidak dapat memberimu api kalau kamu tidak beli,” jawab sang nenek.

“Dengan apakah saya pakai membeli karena saya tak memiliki apa-apa, kecuali keris. Hanya inilah yang saya punya, Nek,” kata Tuanta lagi.

Orang tua itu berkata, “Saya tidak biasa menerima harga dengan keris.”

41