Halaman:Kisah Tuanta Salamaka.pdf/70

Halaman ini telah diuji baca

Setelah itu kembalilah Tuanta ke rumahnya. Berita tentang kewalian dan kesufiannya telah tersebar ke seluruh penduduk Mekah, Madinah, Rum, Mesir, dan seluruh daerah bawahan Mekah. Demikian pula oleh Syekh Mas’um sehingga pada suatu hari, ia mengumpulkan semua muridnya lalu berkata. “Marilah kita kunjungi Syekh Yusuf. Kewalian dan kepintarannya sangat terkenal. Bagaimana ia dapat mengalahkan kita, sedangkan ia hanyalah Jawi dan kita adalah Sayyid.”

Syekh Mas’um bersama 40 orang muridnya mengunjungi Syekh Yusuf. Setiba di sana ia memberi salam, “Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, wahai Syekh Yusuf.”

Tuanta lalu membalas salamnya dengan, “Waalaikumsalam,” kemudian mereka dipersilakan duduk dalam bahasa Makassar. Syekh Mas’un sangat heran mendengar ucapan Syekh Yusuf karena ia tidak tahu bahasa Makassar.

Berkatalah Syekh Mas’un, “Syekh Yusuf, saya mengunjungimu karena saya ingin bertanya sebenar-benarnya kepadamu.”

63