Halaman:Sejarah Kota Banjarmasin.pdf/19

Halaman ini tervalidasi

9

merupakan bentuk batu-batas geologis. Sampai kedalaman 50 meter terdapat olioceenlogen di atas Zaman kuartair. Untuk menentukan batas alluvial dan diluvial menemui kesulitan, karena kekurangan bukti-bukti konkret.[1] Keadaan penggunaan tanah akan selalu berubah sesuai dengan perkembangan kota. Dengan bertambahnya jumlah penduduk di masa mendatang akan menunjukkan, bahwa penggunaan tanah perkebunan, persawahan dan tanah kosong lainnya akan berangsur-angsur berkurang dan sebaliknya tanah-tanah bangunan akan bertambah.

Suatu lokasi tanah yang sempit yang dihuni dengan sangat padat, mengakibatkan perumahan tidak teratur letaknya dan berdesakan serta tidak memenuhi syarat perkampungan, misalnya daerah Kelayan, Kampung Melayu/Seberang Mesjid, Pekapuran dan lain-lain, sehingga sering ditimpa bencana kebakaran yang sukar diatasi. Sedangkan di lain tempat masih banyak tanah-tanah kosong yang kurang/tidak dimanfaatkan, meskipun sebenarnya dapat dijadikan daerah perumahan. Daerah-daerah yang banyak dihuni biasanya di tepi-tepi sungai, sebab memudahkan perhubungan. Daerah-daerah kosong baru dapat menjadi ramai, apabila sudah dibuatkan jalan.[2]

Untuk pengembangan dan pemekaran daerah perkampungan harus dibuatkan jalan-jalan baru yang menembus daerah-daerah yang masih kosong dimaksud. Dalam Outline Plan telah dicantumkan dan disusun peruntukan dan penggunaan tanah untuk keperluan sosial, pasar-pasar dan pertokoan kantor-kantor dan daerah industri.[3]

2.2 Asal-usul Kota Banjarmasin

Untuk mengungkapkan asal-usul Kotamadya Banjarmasin harus ditelusuri sejarah pertumbuhan dan perkembangannya. Kota Banjarmasin menurut beberapa catatan seiring berdirinya dengan kerajaan Banjar di daerah pantai yang merupakan proses kelanjutan dari kerajaan pedalaman yang hidrolik dan beragama

  1. GLL. Kemmerling (1915). Topografische en Geologische Beschrijving van het Gebied van de Barito. Tijdschrrift, E.J. Brill, heiden. p. 718. 
  2. Deppen. Mengenal Kota Banjarmasin. Kantor Deppen Kodya Banjarmasin. p. 5. 
  3. Pemda Kodya Banjarmasin (1974). Rencana Pembangunan Lima Tahun Kodya Banjarmasin. p. 7.