Halaman:Si Umbuik Mudo.pdf/106

Halaman ini belum diuji baca

Lalu berkata Bapak Si Galang, “Usah diulang dua kali, untuk yang sekali ini, bapak meminta sungguh-sungguh, pakai yang baik buang yang buruk, kalau salah akan kami timbang, kalau utang biar kami bayar, asalkan pinta dapat berlaku, buyung menikah sekarang juga, menikah dengan si Galang.” Berkata si Umbuik Mudo, “Duhai para ninik mamak, yang hadir di helat ini, maafkan denai banyak-banyak, denai hendak mengungkai sila, denai dahulu turun, Denai berjalan sekarang jua.” Mendengar kata demikian, tercengang orang yang banyak, berkata bapak si Galang, “Oi buyung nantilah pulang, nantilah buyung berjalan, nantikan helat ini usai, minum makanlah dahulu.” Menjawab Si Umbuik Mudo, “Kalau begitu kata bapak, benarlah juga kata bapak, tapi sungguhpun begitu, telah terniat dalam hati, denai akan berjalan jua, denai akan pergi mengaji, Bapak lepaslah dahulu, lepas dengan suka hati, lepas dengan muka yang jernih. Si kujur berladang kapas Kembanglah bunga parautan; Jika mujur bapak melepas Bagai ayam pulang ke pautan.” Mendengar kata demikian, keluarlah Puti Galang Banyak, berkata sambil menangis, “Duhai tuan Umbuik Mudo, apakah yang terasa di hati, apa yang bersalahan di mata, sehingga tuan hendak pergi, tolong jelaskan pada denai.” Lalu menjawab Si Umbuik Mudo, berkata sedang berpantun, “Putus berdentang tali rebab Ditimpa tanah yang berderai; Adik jangan menanya sebab Untung yang membawa sansai.” Dengarkanlah juga, 95