Halaman:Si Umbuik Mudo.pdf/50

Halaman ini belum diuji baca

Rumah Gadang Sembilan Ruang Puti duduk di serambi; Sungguh sakit berpikir seorang Bagai menentang langit tinggi Hendak pergi badanlah malu, tidak pergi bagaimanalah, karena sayang pada anak, akhirnya berjalan jua. Telah serentang perjalanan, cukup ketiga rentang panjang, hampir dekat kan sampai, sampai di halaman rumah si Galang, memanggil amai si Umbuik, “Oi, Amai Puti Galang Banyak, adakah di rumah saat ini?”. Meninjau si Galang Banyak, nampaklah amai si Umbuik, berkata si Galang Banyak, “Cempedak tengah halaman Dijolok dengan empu kaki; Usah lama berdiri di halaman Itu cibuk cucilah kaki.” Sudah naik amai si Umbuik, tidak lama di atas rumah, berpantun si Galang Banyak, “Berbuah belimbing besi Berbuah berputik pula; Bertuah pintu di tepi Sudah pergi berbalik pula.” Menjawab amai si Umbuik, “Kain kurik kain Jawa Dijahit belum disesah; Sebab saya berbalik jua Rundingan kita belum sudah.” Duhai kakak amai si Galang, tolong dengarkan oleh kakak, Bertangga berbilik juga Berdulang berkalang hulu;

39