Halaman:Si Umbuik Mudo.pdf/70

Halaman ini belum diuji baca

PUPUT PERUPUK

Di hari yang sehari itu, berjalanlah si Umbuik Mudo, berjalan pergi ke pancuran, pemandian Puti Galang Banyak. Serentang sudah perjalanan, sudah dua rentang panjang, cukup ketiga rentang panjang, hampir semakin dekat, dekat pun hampir kan tiba, tibalah Ia di sana, di sumur pancuran raja, pemandian si Galang Banyak, yang berbatu satu-satu, yang berpancuran gading gajah, yang berdinding cermin besar, airnya jernih bagai mata kucing. Berpuputlah Si Umbuik Mudo, bunyi puput bak orang memanggil, bunyi menyisir awan biru, bagai rebab dan kecapi, bagai bunyi gong dan talempong, bagai bunyi gendang ditabuh, kadang bagai bunyi dengung-dengung, kadang bagai bunyi dari dalam tanah. Sementara Puti Galang Banyak, si Galang sedang menenun, di bawah lumbung yang besar, tersirap darah di dada, lalu mengentak ke empu kaki, membalas ke ubun-ubun, turak tidak terluncurkan, suri tidak terlantakkan, karak tidak terpijakkan, telah tergoji8 di genggaman, telah lepas yang dipegang, sutra pun habis kusut-kusut. Keruh bagai kuah siput Jernih bagai kuah balam; Hati bagai rumin kusut Bagai benang dilanda ayam. 8) Terlepas

59