Halaman:Tao Teh King.pdf/351

Halaman ini tervalidasi

MENERIMA ITOE KABENERAN.


salah, tida soeka mengakkoe atawa menerima ditjelah orang. Maka satoe Radja Boediman jang betoel-betoel mendjadi Toean dari iapoenja negri, kepala dari sekalian rahajatnja, selaloe bersedia aken tanggoeng segala kahina'an jang menimpah negrinja, dan pikoel djoega kasangsara'an dari sekalian rahajatnja.

Ini. matjem anggepan dari djeman doeloe sekalih ada didjalanken di Tiongkok teroes sampe pada keizer-keizer dari dijnastie Tjhing Tiauw jang paling belakang. Oepama Baginda Thong Ong, pendiri dari dijnastie Siang (Taon 1766 dimoeka Kristus), koetika timboel bahaja kalaparan lantaran moesim kering berdjalan terlaloe lama, soedah sembahjang pada Langit dan berkata: „Djanganlah binasaken rahajatkoe boeat akoe sendiri poenja kadosa'an!“ Dan begitoelah pada saban kalih negri kelanggar bintjana heibat, keizer-keizer di Tiongkok, maski tjoemah mengikoetin adat toeroen-menoeroen, biasa siarken maloemat dalem. mana ia mengakkoe dirinja berdosa kerna soedah mendjadi sebab. dari timboelnja itoe kasoekeran jang menimpah pada rahajat, dan bikin djoega sambahjangan pada Thian boeat minta dihoekoem dirinja sendiri, tapi djangan disangsaraken rahajat jang tida berdosa.

Dan itoe perkataan di ajat 4 „Ia jang menanggoeng kasangsara'an dari bangsanja dengen sabenernja ada djadi marika poenja radja,“ oleh fihak Kristen dianggep sabagi satoe naboewet tentang Jesus Kristus, jang dipandang telah korbanken diri goena kaselametan manoesia. Sebab Lao Tze hidoep beberapa abad di moeka dari Kristus, maka djitoenja itoe oetjapan membikin ini Goeroe Toea mendjadi seperti satoe

335