Halaman:Tjinta dan Hawa Nafsoe.pdf/10

Halaman ini tervalidasi

10

Benarlah! Kesenangan itoelah jang ditjahari manoesia itoe. O, kesenangan dimanakah tempatmoe. O, kesenangan jang kekal pabilakah engkau koeperoléh.

Adinda Noer, sedang saja berangan-angan itoe, tiba-tiba saja sedar, karena soeara orang menangis. Saja memasang telingakoe, karena soeara itoe seakan-akan saja kenal. Meskipoen orang menangis itoe menahan soearanja — ia menangis itoe tersedoe-sedoe — dapatlah saja mengenal soeara itoe dengan seterang-terangnja.

Kalau kakanda melihat seorang jang melarat dalam kemiskinan, hatikoe merasa apa jang diderita orang itoe. Adalah saja beroetang dalam hatikoe, bila saja tiada menoendjoekkan perboeatan jang meringankan ‘azab jang menimpa sesamakoe manoesia. Dinegeri besar tempat kekajaan, penoeh roepa-roepa kepelesiran, disitoelah manoesia jang banjak melarat. Kebanjakan orang memikirkan dirinja sendiri. Temannja jang melarat disingkirkannja. Asal saja djangan beroléh nasib jang demikian, demikianlah pikirannja. Ada poela separoeh orang, jang merasa dirinja doea kali beroentoeng, bila ia melihat orang jang berkeliling dia dalam kemiskinan, sedang dia hidoep dalam kekajaan. Seolah-olah ia bergirang hati, sebab orang jang lain dalam kemalaratan.