Halaman:Tjinta dan Hawa Nafsoe.pdf/116

Halaman ini tervalidasi

116

saja toeroet menangis, menangiskan nasib orang toea jang sengsara itoe.

Meskipoen sahaja merasa, bahwa tà perloe lagi bertanja akan kesah kehidoepan orang ini, akan tetapi saja bertanja poela: „Dibelakang hari tentoe pak tahoe, bahasa madat itoe boekan obat jang baik akan meloepakan hati jang soesah itoe?. Mengapa pak tida menghentikan perboeatan jang keliroe itoe ?”

„Ja, sebenarnjalah perkataan toean itoe. Apabila saja soedah mengisap madat dan saja loepa akan dirikoe, amatlah senangnja perasaankoe. Kesenangan ini tiada lama dan apabila saja sadar akan dirikoe, sekalian hal doeloe itoe timboel poela. Hatikoe tambah soesah lagi, dan akan meloepakan dia itoe saja mengambil madat poela. Soedah tentoe akan meloepakan dia itoe saja menganon madat poela. Soedah tentoe makin lama makin banjak, karena adalah perasaankoe semangkin koerang.

„Segala oeang jang koesimpan — saja dan binikoe amat hémat selama kami hidoep bersama-sama — habis dan barang dan pakaian peninggalan binikoe koedjoeal sama sekali akan pembeli madat jang djahat itoe. Dan sekarang saja lebih melarat lagi, sebagai toean liat ini. Badan soedah toea, koeroes dan lemah. Doeit jang ham-