Halaman:Tjinta dan Hawa Nafsoe.pdf/117

Halaman ini tervalidasi

117

ba- peroléh koepakai pembeli madat, dan kalau ada lebihnja baharoelah saja makan.

Akan menjoedahkan hidoepkoe jang sengsara ini, maoet sahadjalah jang koetoenggoe-toenggoe.Soedah beberapa kali hamba mengharap mati akan tetapi sampai sekarang saja masih hidoep djoega. Hidoep sebagai saja ini, adalah sebagai seksa dalam neraka.

„Tjobalah toean pikir. Pekerdjaankoe sekarang memboeat sapoe lidi. Tempat mengambil lidi itoe djaoeh karena pohon enau tiada seberapa disini. Kalau saja dapat memboeat sepoeloeh ikat sapoe sehari itoe soedah banjak. Sapoe itoe koedjoeal diwaroeng, lima sén seboeah. Dari oeang jang sebanjak itoelah saja hidoep. Oentoek madat saja pakai tiga ketip sehari, tjoekoep pembeli semata.”

Ragoe pikirankoe mendengar tjeritera orang toea itoe. Saja berdiri memandang moeka jang koeroes dan tjekoeng itoe. Kalau koelihat keada- an badannja amatlah hibat hatikoe. Toelang-toelang jang tadjam itoe dipaloet koelit jang kering, sedang seloeroeh badannja hampir tà ada lagi daging kelihatan. Kalau dilihat orang jang laloe lalang didjalan besar itoe adalah orang jang malang ini seroepa majat jang berdjalan roepanja.

„Poelanglah pak, hari soedah soré”, kata saja, seraja saja meraba kantongkoe.