Halaman:Tjinta dan Hawa Nafsoe.pdf/135

Halaman ini tervalidasi

135

arkan sendiri melakoekan pekerdjaannja, ia bekerdja lebih rapi dan tjepat, sehingga njonja itoe sering héran. Ia poen mengertilah bahwa anak jang bodoh itoe tjakap djoega, asal dibiarkan ia sendiri. Pengadjaran telaloe banjak, itoelah jang kerap kali menjebabkan anak bodoh, perintah jang sering- sering, memboeat boedjang djadi malas.

Apa bila si Ani soedah selesai menjapoe dan menggosok lantai dengan kain jang basah, baharoelah ia moelai membersihkan segala perabotan kamar-kamar sekaliannja. Pekerdjaan ini amat menggirangkan hatinja. Disitoelah ia beroleh waktoe jang baik mengamat- amati koersi- koersi jang beroekir, bangkoe berboenga air mas, tempat tidoer besar dari kajoe jang hitam dihiasi oekir-oekiran, oempama gambar oelar naga, gambar boerak jang sedang terbang. Meskipoen saban hari ia melihat barang-barang jang indah-indah itoe, tiadalah pernah ia bosan mengamat-amati barang jang mahal dan gandjil itoe. Kalau ia tidoer malam mimpinja gambar jang beroekir- oekir itoe hidoep. Naga itoe berenang dilaoet, dan boeroeng boerak itoe terbang memboeboeng di oedara, sedang ia doedoek dibelakang boeroeng itoe.

Boekanlah bagai si Ani sahadja perkakas roemah itee barang jang gandjil-gandjil, bagi keba-