Halaman:Tjinta dan Hawa Nafsoe.pdf/144

Halaman ini tervalidasi

144

koepersilahkan meréka itoe, selain dari pada mengamat-amati tempat-tempat yang bagoes-bagoes, mendjoengi tempat kediaman meréka jang beratoes riboe itoe, soepaja toean dapat gambar kota Betawi jang sebenarnja. Berdjalan masoek kekampoeng-kampoeng itoe tentoe toean melihat kehidoepan sematjam pangkat manoesia, amat berlainan dari pada orang asing jang berada itoe, ja'ni pangkat orang baik baik; — pangkat orang baik-baik adalah artinja disini boekan kebaikan hati —; roemah tangga dan hidoep pergaoelan meréka itoe banjak béda dan lainnja. Bagai orang jang hendak mengadji keadaan dan hidoep soeatoe negeri, adalah pemandangan roemah tangga meréka itoe mendjadi soeatoe benda jang haroes diperhatikan benar-benar.

Kampoeng, penoeh dengan roemah bamboe jang tiada beratoer, sedang djalan djalannja sempit dan kotor. Roemah bamboe — namanja sadja roemah, sebenarnja pondok teratak; goeboek, kata orang Betawi — jang rapat-rapat, jang tiada memadai keséhatan; didiami orang toea anak beranak, ditambahi sahabat kenalan jang menoempang tinggal. Meréka itoe tinggal ramai-ramai akan mengénténgkan belandja, sedang keséhatan tiada dipikirkan meréka itoe. Hidoep asal hidoep, demikianlah keadaan kehidoepan meréka itoe. Bila hari