Halaman:Tjinta dan Hawa Nafsoe.pdf/155

Halaman ini tervalidasi

155

ia tiada merasa kehidoepan jang penoeh dengan kelazatan, jaïtoe kehidoepan pemoeda oran kaja dinegeri Betawi. Keinginan akan mengoelangi kehidoepannja jang doeloe itoe itoelah jang memenoehi pikirannja. Dalam hatinja tiadalah soeatoe kekoeatan jang menahan dia soepaja djangan pergi kedjalan jang koerang sempoerna. Demikian djoega tentang halnja berpikir. Tiadalah pernah terbit dalam hatinja soeatoe pertanjaan: ,,Apakah jang haroes ditoentoet dan dikerdjakan dalam kehidoepan doenia ini". Hidoep adalah bagai dia menjenangkan diri dan kesenangan itoe dapat diperoleh dengan menoeroet hawa nafsoe jang terbit dalam hati manoesia itoe.

Sebenarnja, kalau kita perhatikan benar-benar, adalah anak moeda ini boekan bersifat djahat atau bertabi'at jang boeroek. Bahasanja aloes. Oléh sebab itoe sahabatnja amat soeka bertjampoer gaoel dengan dia. Meskipoen ia moedah marah, adalah hatinja penghiba. Hatinja loeroes dan tiada soeka berkata jang tiada benar. Pendidikanlah jang meroesakkan anak moeda itoe. Orang toeanja koerang mendjaga pergaoelan anak itoe dan kebébasan terlampau banjak diperoléhnja. Oleh sebab Jan Sin koerang — boléh dikata tiada — beroleh didikan jang baik dari pada orang toeanja, maka segala benil ja baik jang tersimpan dalam hatinja,