Halaman:Tjinta dan Hawa Nafsoe.pdf/168

Halaman ini tervalidasi

168

Benar perempoean itoe lebih koeat menahan dan memikoel beban pertjintaan, tetapi Tek Lie jang koetjinta, ketahoeilah sedikit bahwa saja hampir-hampir tiada bergaja lagi. Tetapi kakanda djangan sala mengerti, saja menjeboetkan penanggoengan itoe, saja menjeriterakan hidoep pertjintaan kita jang sengsara itoe, boekan saja menjelahkan kakanda. Boekan engkau, boekan djoega saja jang menjebabkan sengsara itoe. Tjinta kita jang soetji itoe poen djangan disalahkan. Siapakah jang disalahkan, tanjamoe barangkali dalam hatimoe. Ja, apalah saja katakan, Ajoehai tjinta, tjinta jang koekandoeng dalam kalboekoe; tjinta, jang lebih berat dari pada sekalian doekatjita, sekalian doeka tjita jang pernah menimpa manoesia; tjinta jang menjengsarakan hidoepkoe, lebih dari pada segala 'azab doenia. Tjinta jang mengikat djiwa dan hatikoe sampai pada matikoe. Ajoehai tjinta jang koesoekai, ajoehai tjinta jang koetjintai, engkau koesajangi lebih dari pada badan dirikoe, karena penanggoengan jang koedirita karenamoe..........

Tek Lie boeah hatikoe! sedang saja menoelis ini air matakoe bertjoetjoeran menimpa gagang penakoe. Tiadalah berdaja adinda lagi meneroeskan soerat ini, soerat jang mentjeriterakan isi piala kalboekoe, soerat jang menjaksikan ketjintaankoe akan engkau.