Halaman:Tjinta dan Hawa Nafsoe.pdf/170

Halaman ini tervalidasi

170

,,Beloem. Kalau ada nanti paksa jang baik saja akan bertanjakan keterangan jang sebenar-benarnja".

,,Sebenarnjalah perkataanmoe itoe. Ia lebih tahoe sebab jang sebenarnja dan bagaimana pikiran orang toeanja. Dan seharoesnjalah ia berkata terang kepadamoe, soepaja engkau tahoe mentjahari oesaha dan ichtiar. Adapoen saja berkata demikian itoe, karena saja ada mendengar kabar jang ......Baiklah dahoeloe djangan koekeloearkan kabar itoe, karena beloem pesti, ma'loemlah kabar angin".

,,Tidak, tidak, kabar apa jang kau dengar itoe, mesti akoe ketahoei. Benar tidaknja saja tidak pedoeli. Katakan, katakan! Saja ingin sekali mendengarnja".

Jan Sin tepekoer sedjoeroes pandjang. Hatinja bimbang. Akan tetapi oleh sebab sahabatnja amat hendak mengetahoei kabar itoe, tiadalah ia dapat menjemboenjikannja. Kemoedian ia poen berkata:

,,Tek Lie, dalam segala hal haroeslah engkau tinggal tetap tenang. Demikian djoega dalam hal ini. Engkau djangan sekali-kali terkedjoet. Kabar jang saja dengar itoe: orang toea si Noni bermaksoed hendak menoenangkan dia dengan seorang anak moeda, saudagar jang kaja, dari Singapoera".

,,Adakah agaknja kabar itoe benar?" tanja' Tek Lie serta dengan membilalangkan matanja.