Halaman:Tjinta dan Hawa Nafsoe.pdf/186

Halaman ini tervalidasi

186

poen wang dan barang tiada koerang, sebab meskipoen bahasa toean itoe baik pada saja, tiadalah ia menaroeh „tjinta” padakoe. Itoe tiada lekas koeketehoei, karena pada waktoe itoe saja masih anak. Akan tetapi dibelakang hari, saja ma'loem akan arti hidoepkoe dalam pemeliharaannja itoe. Saja perloe bagi dia, atau lebih baik saja katakan, dirikoe bergoena bagi dia. Maka oléh sebab itoe ia memelihara saja, karena itoelah ia berlakoe manis akan dakoe. Boekan karena ia kasih atau menaroeh sajang akan dirikoe. Adalah saja bagi dia ’ibarat karangan boenga jang permai. Karangan boenga itoe ditaroh orang diatas médja, karena kebagoesannja menjedapkan mata jang memandang boenga itoe. Orang membasahi tangkai boenga itoe, soepaja kebagoesannja tahan lama. Akan tetapi apa bila daoen-daoen boenga itoe lajoe, ia poen diambil dari tempat jang bagoes itoe. Dimana tempat sampah-sampah berkoempoel, kesitoelah ia diboeang orang.

Barangkali Ani merasa héran, apa sebab saja tahan djoega ditangan toean itoe. Beberapa kali saja katakan pada iboekoe, bahasa saja tiada senang dipiara toean itoe. Apa bila saja berkata akan meninggalkan toean itoe, maka iboekoe menjahoet perkataankoe itoe dengan air matanja. Melihat air mata makkoe jang bertjoetjoeran itoe, mengertilah saja bahwa penanggoengan anaknja